Ketua IMI, Bamsoet Ajak Pecinta Otomotif Hindari Penggunaan Knalpot Brong

Ketua IMI, Bamsoet Ajak Pecinta Otomotif Hindari Penggunaan Knalpot Brong

Bamsoet respons soal Amandemen UUD 1945-dok Bamsoet-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo meminta komunitas otomotif untuk menghindari penggunaan knalpot brong agar tidak mengganggu suasana kampanye pemilu 2024. 

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini juga menegaskan pengabaian terhadap nilai-nilai kebangsaan, nyata-nyata telah menghadirkan berbagai persoalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

BACA JUGA:27 Kendaraan Knalpot Brong Ditindak Polsek Pondok Aren, Wajib Standar Lagi

Misalnya, lahirnya praktik liberalisme ekonomi terjadi karena mengabaikan sila-sila dalam Pancasila, khususnya sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, dan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Contoh lain, konflik horizontal yang terjadi di tengah masyarakat terjadi karena masyarakat abai pada sesanti Bhinneka Tunggal Ika.

"Seiring perkembangan zaman, kita pun akan dihadapkan pada berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa,” ujar Bamsoet saat kunjungan ke Banjarnegara, Kamis 25 Januari 2024.

BACA JUGA:Puluhan Motor Berknalpot Brong Ditindak Polres Metro Tangerang Kota

“Antara lain semakin lunturnya jati diri dan kepribadian bangsa, tergerusnya penghormatan terhadap kebhinekaan dan kemajemukan, melemahnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, serta 'menguapnya' nilai-nilai kearifan lokal," jelas Bamsoet.

Pada kesempatan tersebut juga hadir antara lain Sekretaris IMI Provinsi Jawa Tengah Lilik Kusnandar, Bendahara IMI Jawa Tengah Santo Dwi Atmono serta berbagai komunitas otomotif di Banjarnegara.

Bamsoet juga memaparkan, dari faktor eksternal pengaruh globalisasi yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam, juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. 

BACA JUGA:Polisi Tindak Tegas Pengguna Knalpot Brong

Demikian pula semakin menguatnya intensitas dari 'intervensi' kekuatan global dalam beberapa aspek turut mempengaruhi perumusan berbagai kebijakan nasional.

"Dari gambaran fakta sejarah serta hadirnya berbagai tantangan kebangsaan, menjadi alasan urgensi pemasyarakatan nilai-nilai kebangsaan dalam Empat Pilar MPR RI,” ungkpanya. 

“Dengan semakin menguatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan secara utuh dan menyeluruh, diharapkan akan menjadi benteng yang kokoh dalam menangkal pengaruh buruk dan dampak negatif dari berbagai tantangan kebangsaan. Baik yang datang dari faktor internal maupun eksternal tersebut," paparnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads