Terkuak! 93 Persen Orang Indonesia Ternyata Lebih Suka Belanja karena Tergiur Konten Video

Terkuak! 93 Persen Orang Indonesia Ternyata Lebih Suka Belanja karena Tergiur Konten Video

Tren Belanja -Saat ini lebih tertarik lewat video konten-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Tren belanja saat ini berubah.

Bukan lagi menyambangi toko satu persatu, tetapi konten dalam bentuk video justru lebih menarik minat belanja masyarakat. 

Hal itu terungkap dari laporan survei yang dilakukan TikTok. Hasilnya konsumen di Indonesia semakin memprioritaskan nilai daripada harga. 

Menurut laporan TikTok, yang disusun dengan mengundang Accenture, perusahaan konsultan manajemen dan layanan teknologi, sebagian besar konsumen di Indonesia (93%) mencari platform belanja yang berbasis konten dalam 1-2 tahun ke depan, di mana mereka bisa menemukan, mempertimbangkan, dan membeli produk di satu platform.

Konten video di platform seperti TikTok pun menjadi cara bagi konsumen ini untuk mencari produk secara rutin, di mana 2,5 kali lebih banyak orang yang memanfaatkan platform video, dibandingkan menemukan produk lewat mesin pencarian tradisional. 

Sejalan dengan temuan ini, sebanyak 77% konsumen di Indonesia juga secara rutin mencari produk di platform sosial dan hiburan online.

Tidak hanya konten video, konsumen Indonesia juga 1,4 kali lebih mungkin untuk berpartisipasi di live shopping baik di TV ataupun online, dibandingkan konsumen lainnya di Asia Pasifik. 

Melihat potensi konten video sebagai sumber informasi konsumen tentang suatu produk, brand shampo Kelaya pun sangat serius dalam menggarap konten-kontennya di platform seperti TikTok.

Brand UMKM asal Surabaya ini mengutamakan konten yang edukatif, namun tetap menghibur, dengan mengedepankan penjelasan mengenai manfaat dan kandungan produknya. 

"Konsumen Kelaya sangat menyukai konten-konten video yang informatif. Hal ini membuat kami menjadi lebih gencar untuk memberikan edukasi perawatan rambut dengan berkolaborasi langsung bersama dokter sebagai ahli di bidangnya. Selain itu, kami juga terus memberikan informasi seputar kualitas dan kandungan produk kami sehingga membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap keaslian dan keterjaminan produk Kelaya ini hingga mendorong mereka untuk membeli produk kami," ujar Ardian Faisal Akbar, Founder & CEO Kelaya. 

BACA JUGA:Mengenal Little Bangkok, Spot Belanja Baru di Tanah Abang, Jadi Incaran Para Fashionista!

59% Konsumen Indonesia Dipengaruhi oleh Konten non-Promosi

Mereka lebih suka membuat keputusan intuitif dengan secara aktif mencari informasi untuk menilai kualitas produk.

Laporan bertajuk Shoppertainment 2024: The Future of Consumer & Commerce here in APAC ini diharapkan dapat membantu brand lokal dalam mempersiapkan strategi pemasaran di TikTok tahun ini, dengan menerapkan pendekatan berbasis entertainment first, commerce later, atau yang biasa disebut Shoppertainment.  

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: tiktok

Berita Terkait

Close Ads