Nadiem Makarim: Jurnalis Masa Kini Harus Bersaing dengan Artificial Intelligence
Rabu 07-02-2024,09:10 WIB
Reporter:
Marieska Harya Virdhani|
Editor:
Marieska Harya Virdhani
Nadiem Makarim-Dorong jurnalis tetap berintegritas dan meningkatkan kualitas di era digital-Kemendikbudristek
JAKARTA, DISWAY.ID - Era teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membuat seluruh bidang harus mampu menyesuaikan diri, termasuk bidang jurnalistik.
Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Angkatan Satu Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Nadiem mengapresiasi komitmen PWI dalam meningkatkan kualitas jurnalisme Indonesia melalui penguatan kompetensi wartawan.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 peserta luring dan lebih dari 100 peserta daring dari 38 provinsi yang merupakan para wartawan muda anggota PWI.
SJI merupakan program yang diinisiasi oleh PWI untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan wartawan sesuai dengan perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Nadiem mengapresiasi terselenggaranya kembali program SJI.
Menurutnya, SJI merupakan sebuah program yang sangat relevan guna memperkuat kualitas jurnalisme di Indonesia.
“Di era modern seperti saat ini, teknologi telah merubah segala aspek dalam sektor jurnalisme dan harus berkompetisi dengan teknologi artificial intelligence (AI). Program SJI sangat diperlukan untuk menguatkan integritas dan pemikiran kritis di kalangan wartawan, serta mengembangkan kemampuan menulis yang baik guna memperkuat kualitas jurnalisme Indonesia,” terang Nadiem dalam keterangan resmi.
Nadiem menekankan bahwa program SJI sejalan dengan visi gerakan Merdeka Belajar.
Di era seperti ini, informasi sudah sangat berlimpah.
"Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan berpikir kritis dan tingkat literasi yang tinggi untuk bisa menganalisis dan menginterpretasi informasi dengan matang, lalu menyajikan berita yang sesuai dengan informasi yang ada. Itulah kekuatan jurnalisme yang sejalan dengan dengan visi peningkatan kemampuan literasi dalam gerakan Merdeka Belajar,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Nadirm menggarisbawahi pentingnya menguatkan integritas para wartawan muda.
Hal tersebut berkenaan dengan peran dan tanggung jawab wartawan sebagai pendidik bagi masyarakat.
“Rekan-rekan wartawan, khususnya para wartawan muda, perlu menyadari bahwa perannya bukan hanya mempublikasikan berita. Misi yang ingin dicapai adalah mendidik masyarakat. Wartawan punya peran yang sama pentingnya dengan guru, yakni menjadi pendidik,” kata Nadiem.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mendukung penyelenggaraan SJI.
Menurutnya, kurikulum yang diajarkan dapat melahirkan jurnalis-jurnalis yang berintegritas dan multitasking.
“Multitasking sangatlah diperlukan oleh wartawan masa kini. Di zaman sekarang, wartawan tidak hanya dituntut bisa menulis, tetap juga menguasai foto dan video. Tentunya kami berharap program SJI akan melahirkan penulis-penulis berkualitas, serta fotografer dan videografer yang andal,” ujar Pj Gubernur Jawa Barat.
Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, mengungkapkan bahwa SJI tahun 2024 merupakan lanjutan dari program yang sebelumnya telah diselenggarakan pada tahun 2016.
Ia menambahkan bahwa program SJI tahun 2024 merupakan program peningkatan kompetensi dan wawasan bagi wartawan yang kurikulumnya senantiasa disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan zaman.
Acara pembukaan SJI Angkatan Satu Tahun 2024 juga diisi dengan penandatanganan surat kesepakatan antara PWI dengan lima kampus di Bandung yang meliputi Universitas Pasundan, Universitas Islam Bandung, Universitas Widyatama, Universitas Padjadjaran, dan UIN Sunan Gunung Jati Bandung untuk pelaksanaan program Praktisi Mengajar Kampus Merdeka.
“Sekarang para wartawan dari PWI dapat mengajar di kampus dengan dukungan pembiayaan dari Kemendikbudristek. Melalui kerja sama ini, saya optimistis Indonesia akan memiliki generasi wartawan muda yang kompeten dan berintegritas tinggi,” kata Nadiem
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
kemendikbudristek