Dalih Polisi yang Disebut Pinta Rektor UNIKA untuk Buat Video Apresiasi Pemerintahan Jokowi: Cooling System agar Pemilu Damai
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Satake Bayu Setianto -Dok. Polda Jawa Tengah-
JAKARTA, DISWAY.ID - Heboh pengakuan Rektor UNIKA Ferdinandus Hindarto yang dihubungi oknum kepolisian dari Polrestabes Semarang agar membuat video apresiasi kinerja Jokowi selama memimpin menimbulkan beragam tanggapan jelang Pemilu 2024.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Stefanus Satake Bayu membenarkan bahwa ada permintaan video testimoni kepada sejumlah rektor Universitas di Jawa Tengah, termasuk Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
BACA JUGA:Rektor hingga Mahasiswa Ajak Jaga Kondusifitas Pemilu
Satake menegaskan, permintaan video itu tak menyinggung soal apresiasi pemerintah Jokowi selama 9 tahun. Video itu tak lebih dari upaya program cooling system dari para tokoh dan akademisi untuk mengampanyekan pemilu damai.
Cooling System juga bertujuan menjaga kondusivitas menjelang hari pencoblosan pemilu serentak 14 Februari mendatang.
"Jadi pada satu sisi bahwa tujuannya dalam rangka pemilu ini tadi disampaikan melaksanakan kegiatan cooling system kepada beberapa tokoh baik agama, masyarakat, orang-orang yang punya kompeten untuk bisa membantu menjaga situasi kamtibmas bisa berjalan aman lancar dan tertib," ujar Satake kepada wartawan, Selasa 6 Februari 2024.
BACA JUGA:Susul UGM, Civitas UII Yogyakarta Nyatakan 'Indonesia Darurat Kenegarawanan' Jelang Pemilu 2024
BACA JUGA:Keberadaan Dosen UII yang Disebut Hilang Dibocorkan Kemlu, Kondisi Kesehatannya Terungkap
Menurutnya, video ajakan pemilu damai dari para tokoh ini dapat berjalan efektif dan diterima masyarakat dengan baik. Adapun kontennya berisi informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusivitas jelang Pemilu 2024.
"Oleh karena itu, kami minta, Polri mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat memberikan informasi kepada masyarakat, sebagai edukasi sehingga pelaksanaan pemilu berjalan lancar menjaga perstauan dan kesatuan bangsa," imbaunya.
Dalam praktiknya, permintaan video kepada sejumlah tokoh maupun rektor di Semarang itu dilakukan petugas yang bekerja di bawah Polrestabes Semarang.
"Sebelum kami melakukan wawancara dan testimoni kami sudah sampaikan bahwa hasil testimoni akan kami publish karena tujuan kami agar pesan dari tokoh ini sampai khalayak ramai ajakan-ajakannya," tandasnya.
BACA JUGA:Viral! ITB Terapkan UKT Pakai Pinjol dan Bunga, Ini Jawaban Kampus
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: