Sosok Bupati Kendal Dinilai Pengamat Jadi Role Model Good Governance, Layak Maju Calon Gubernur Jateng
Bupati Kabupaten Kendal Dico M Ganinduto (kiri), dinilai menjadi role model Good Governance untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah-Dok. Instagram Dico M Ganinduto-
KENDAL, DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten KENDAL kali ini berhasil menjadi role model Good Governance kepala daerah di Jawa Tengah.
Hal itu tak lepas dari kemampuan dan kerja keras Bupati Kendal Dico Ganinduto dalam memenuhi segala kebutuhan publik.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Pelita Harapan Trubus Rahadiansyah menilai jika Kabupaten Kendal di masa kepemimpinan Bupati Dico Ganinduto telah memenuhi kebutuhan publik
Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah kebijakan yang terealisasi melalui langkah-langkah perencanaan tata kelola yang matang dan melibatkan partisipasi publik.
”Langkah-langkah yang diterapkan kelihatannya sudah melalui perencanaan yang matang dan partisipasi publik yang kuat. Karena kan ada kontrol, kendali pengawasan dari publik juga itu,” kata Trubus dalam keterangannya, Kamis 8 Februari 2024.
Trubus menambahkan, Dico bisa menjadi role model good governance pemimpin dalam membangun wilayah yang lain. Dico juga banyak memberikan pengaruh positif dari berbagai kebijakan publik yang dihasilkan di Kabupaten Kendal.
BACA JUGA:Jokowi Blusukan ke Jateng, Minta Pelayanan Pasien BPJS di RS Lebih Cepat Ditangani
BACA JUGA:Densus 88 Kembali Tangkap 2 Terduga Teroris di Jateng dan Jatim
“Apa yang dilakukan oleh Bupati Kendal ini bisa menjadi icon, pemimpin daerah lainnya dengan mengambil model-model membuat kebijakan yang populis, tapi program-programnya jelas terukur dan hasilnya konkrit,” kata dia.
Selain itu, Trubus juga menilai bahwa dalam membangun Kabupaten Kendal, kemampuan Dico sebagai kepala daerah dalam melakukan tata kelola pemerintahan yang baik telah melahirkan layanan publik yang cukup optimal. Dengan begitu, kata dia, pengawasan dan evaluasi sejumlah program-program pembangunan berjalan dengan baik.
”Biasanya kebanyakan pembangunan di daerah itu kan lemahnya di pengawasan, karena lebih cenderung membuat kebijakan, misalnya pembangunan infrastruktur kecenderungannya hanya untuk memenuhi target-target APBD,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: