Amankah Kemiri Mentah untuk Kulit Wajah? Hati-Hati Risiko Alergi

Amankah Kemiri Mentah untuk Kulit Wajah? Hati-Hati Risiko Alergi

Kemiri untuk wajah-Benarkah aman untuk perawatan kecantikan?-HonestDocs

JAKARTA, DISWAY.ID - Belakangan ini viral kemiri dicampur dengan susu bubuk dan air mawar untuk digunakan sebagai masker wajah. 

Berbagai tutorial di media sosial viral mengklaim masker rumahan itu bisa mencerahkan dan mengangkat flek atau mengusir jerawat. 

Dokter Spesialis Kulit dari SkinCure Dermatology Clinic dr. Jonathan R Subekti SpKK, menjelaskan kemiri mentah pada wajah dan efek sampingnya pada kulit. 

Kemiri (Aleurites moluccanus) dikenal karena berbagai penggunaannya dalam pengobatan tradisional dan kosmetik, terutama dalam budaya Asia Tenggara. 

Kemiri kaya akan minyak dan telah digunakan untuk perawatan rambut dan kulit.

Namun, efeknya terhadap pemutihan kulit belum terbukti secara ilmiah atau diakui luas dalam dermatologi modern.

Dalam praktik tradisional, minyak kemiri mungkin digunakan karena sifat pelembab dan emolien, berpotensi memberikan penampilan kulit yang lebih cerah dan lebih hidup. 

“Namun, ini tidak dapat disamakan dengan pemutihan kulit atau mencerahkan pigmen kulit secara nyata,” ucapnya kepada Disway baru-baru ini.

“Penggunaan susu pada wajah sebagai masker belum memiliki bukti ilmiah yang cukup. Oleh karena itu saya tidak merekomendasikan. Apalagi untuk orang yg memiliki alergi terhadap susu, sebaiknya tidak menggunakan susu sebagai masker,” ucap dr. Jonathan. 

BACA JUGA:Viral Masker Rumahan Susu Campur Bubuk Kemiri untuk Kulit, Ini Penjelasan Dokter

Saran Dokter

Penting untuk berhati-hati dalam menggunakan bahan alami dan berkonsultasilah dengan profesional kesehatan atau dermatologis, terutama untuk masalah terkait kesehatan dan pigmen kulit.

Mereka dapat memberikan panduan dan menyarankan perawatan yang aman dan berdasarkan bukti ilmiah.

“Menggunakan kemiri pada wajah, terutama dalam bentuk mentahnya, dapat memiliki efek samping potensial, karena mengandung zat yang mungkin mengiritasi atau berbahaya bagi beberapa orang,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: