Viral Istilah 'Silent Majority' Usai Hasil Quick Count, Apa Artinya?

Viral Istilah 'Silent Majority' Usai Hasil Quick Count, Apa Artinya?

Ilustrasi diam-Pexels/ Sound On-Pexels/ Sound On

Selain Ridwan Kamil, netizen di X (dulunya Twitter) juga ramai menyinggung hal tersebut.

"Akhirnya pendukung Prabowo Gibran yang tadinya cuma silent reader di X sudah mulai bermunculan," tulis @cubitisme.

"Bener-bener silent majority kayaknya. Sekalinya menang, keluar semua ini di tab mention gue," tulis @romeogadungan.

Asal Usul Silent Majority

Dikutip dari situs Political Dictionary, istilah silent majority pertama kali digunakan secara politis oleh Warren Harding dalam kampanyenya pada tahun 1919. 

BACA JUGA:Hadiri Acara 'Mengawal Suara Rakyat', Prabowo-Gibran Disambut Ribuan Pendukung di Istora Senayan

BACA JUGA:Di Luar Dugaan, Suara Prabowo-Gibran Melambung Tinggi di TPS Markas Habib Rizieq

Lalu, pada tahun 1960-an, istilah silent majority mendapatkan perhatian karena digunakan oleh Richard Nixon.

Nixon menggunakan istilah silent majority sebagai cara untuk menggalangkan semangat para pemilih yang mungkin belum memilih karena merasa tidak puas terhadap pemilu

Dalam pidatonya pada tahun 1969, Nixon memakai istilah tersebut untuk menarik sejumlah pemilih yang mendukungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: