Kemunculan 'Narkoba Zombie' di Afrika Barat, Benarkah Terbuat dari Tulang Manusia?
Muncul 'Narkoba Zombie' di AS, Terbuat dari Tulang Manusia yang Bisa Tewaskan Lusinan Orang Setiap Minggunya---Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID - Kemunculan Narkoba Zombie baru yang mematikan menyebar ke berbagai negara di Afrika Barat, menimbulkan kekacauan di warga lokal.
Narkoba Zombie yang dikenal dengan nama "kush" menyebabkan penggunanya berjalan seperti zombie, terjatuh dan melukai diri mereka sendiri saat tertidur dengan berjalan kaki.
Bahkan hingga selusin orang meninggal setiap minggunya dan ribuan lainnya dirawat di rumah sakit.
Narkoba Zombie sebagian besar dikonsumsi oleh pria berusia antara 18 dan 25 tahun dan dampak terburuknya adalah di negara Sierra Leone.
BACA JUGA:Korea Selatan Gagal ke Final Piala Asia 2023, 'Sepak Bola Zombie' Jurgen Klinsmann Angkat Koper
Hal tersebut dijelaskan dalam artikel Conversation yang ditulis oleh Michael Cole, seorang profesor ilmu forensik di Universitas Anglia Ruskin di Inggris.
Kush, yang tidak seperti obat dengan nama yang sama di AS adalah campuran beberapa zat, termasuk ganja, fentanil, tramadol, dan bahkan bahan pengawet formaldehida.
Beberapa orang mengklaim bahwa Narkoba Zombie mengandung tulang manusia yang dihaluskan, meskipun para ahli berpendapat bahwa hal ini kemungkinan hanya rumor belaka.
Menurut laporan di The Daily Telegraph, sekitar 1 juta orang di wilayah tersebut mengalami kecanduan zat baru yang mematikan ini.
BACA JUGA:Bareskrim Antisipasi Narkoba 'Zombie' Masuk Indonesia
“Kush di Afrika adalah obat yang mengandung campuran bahan kimia termasuk tramadol (opiat sintetik), ganja, fentanil, dan terkadang formaldehida. Obat ini menjadi populer karena harganya yang terjangkau dan tersedia secara luas, keduanya merupakan faktor yang mendorong penggunaan narkoba di negara mana pun. " Ian Hamilton, seorang profesor kecanduan di Universitas York di Inggris, dikutip dari laman Newsweek.
Waspada! virus Zombie di Siberia berpotensi munculkan pandemi baru-pixabay.com-
"Yang mendasari popularitasnya adalah beberapa faktor sosial seperti tingginya pengangguran, kemiskinan dan kurangnya harapan. Kush tampaknya telah tiba pada waktu yang tepat untuk membantu mereka yang menggunakannya untuk mengatasi kondisi sosial buruk yang mereka alami," tambahnya.
Fentanil dan tramadol keduanya merupakan opiat yang sangat membuat ketagihan, dan formaldehida.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: