Klarifikasi TKN Soal Isu Program Makan Siang dan Susu Gratis Terealisasi Baru di 2029

Klarifikasi TKN Soal Isu Program Makan Siang dan Susu Gratis Terealisasi Baru di 2029

PRABOWO-Gibran deklarasi kemenangan di Istora, minta pendukung jangan jumawa.-YouTube Narasi Newsroom-

Lebih lanjut, Budisatrio lalu menjelaskan secara detail terkait Program Makan Siang dan Susu Gratis yang dihilangkan konteksnya tersebut. 

BACA JUGA:Prabowo Trending di Twitter, Publik Tagih Janji Makan Siang dan Susu Gratis: Mana Makan Siangnya!

BACA JUGA:Prabowo Subianto Ziarah Makam Habib Ali, Kunjungan Ketiga Usai Menang Quick Count

Dia menjelaskan bahwa program tersebut akan langsung dijalankan, namun dilakukan secara bertahap.

“Ada misinformasi terkait proses. Yang benar adalah program ini tetap akan berjalan sejak awal Prabowo Gibran dilantik, namun dilaksanakan secara bertahap, dan dengan skala prioritas," kata Budisatrio Djiwandono.

"Jadi Tidak langsung 82,9 juta anak langsung mendapatkan program ini pada tahun 2025. Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama," sambungnya. 

Selain itu, dia pun memastikan bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah seiring berjalannya waktu hingga mencapai target yang telah dijanjikan oleh pasangan Prabowo-Gibran.

“Lalu di tahun-tahun berikutnya, 2026, 2027, dan seterusnya jumlahnya akan terus ditambah. Sehingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak akan menerima Program Makan Siang dan Susu Gratis pada Tahun 2029. Nah, pernyataan saya di bagian ini yang dipotong dan dihilangkan,” jelasnya. 

BACA JUGA:Exit Poll Litbang Kompas: 55,8% Islam NU Pilih Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Gus Miftah Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo Subianto, Dijanjikan Menteri Agama?

Budisatrio juga mengatakan bahwa pihak TKN sudah memantau misinformasi ini sengaja disebarkan pada saat masa tenang yang lalu. 

“Kami menduga ini bagian dari misinformasi yang sengaja disebarkan di masa tenang kampanye lalu. Padahal pernyataan saya yang dipotong tersebut adalah pernyataan di tanggal 4 Desember. Lalu dimunculkan kembali tanggal 13 Februari, lebih dari dua bulan kemudian," ucapnya. 

“TKN pada masa tenang tidak merespon karena kami sangat menghargai masa tenang. Namun karena sampai sekarang masih beredar, akhirnya kita putuskan untuk melakukan klarifikasi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: