Israel Bersiap Invasi ke Rafah, Joe Biden Malah Mengirim Banyak Bom Canggih ke Zionis
Kondisi terkini Rafah di Jalur Gaza Selatan-Screenshoot/YouTube-
Menurut WSJ, AS telah menyediakan sekitar 21.000 amunisi berpemandu presisi ke Israel sejak dimulainya perang pada Oktober lalu.
BACA JUGA:Kemunculan 'Narkoba Zombie' di Afrika Barat, Benarkah Terbuat dari Tulang Manusia?
BACA JUGA:Media Asing Soroti Kekalahan Anies Baswedan di Penghitungan Suara Quick Count: Menyedihkan!
Dikatakan bahwa senjata yang tersisa cukup untuk menahan pemboman di Gaza selama 19 minggu, namun jumlah tersebut akan berkurang menjadi beberapa hari jika Israel juga melancarkan serangan penuh terhadap Lebanon, di mana Israel terlibat dalam pertempuran perbatasan dengan Hizbullah.
Pada hari Jumat, Biden mengatakan dia telah berulang kali mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa harus ada gencatan senjata sementara” di Gaza selama pembicaraan ekstensif minggu ini.
Dalam menghadapi kecaman internasional yang meluas , Israel bersikeras akan segera melancarkan invasi darat ke Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir.
Di sinilah diperkirakan 1,4 juta dari 2,3 juta penduduk wilayah kantong tersebut terpaksa mengungsi akibat serangan Israel di Gaza dalam konflik empat bulan tersebut.
BACA JUGA:Penembakan Brutal Nodai Super Bowl Kansas City, Seorang DJ Tewas, 21 Luka
BACA JUGA:Xi Jinping Bertekad Sapu Bersih Korupsi, 100 Pejabat Perbankan Dihukum Setahun Terakhir
Meskipun pemerintahan Biden menyatakan bahwa serangan Israel ke kota yang padat penduduk tersebut akan menjadi bencana.
Pemerintahan Biden mengatakan bahwa operasi semacam itu tidak akan menimbulkan konsekuensi nyata, seperti pembekuan transfer senjata AS.
Biden mengatakan dia memperingatkan Netanyahu agar tidak melanjutkan operasi militer ke Rafah tanpa “rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan” untuk melindungi warga Palestina yang berlindung di sana.
“ Saya mengantisipasi, saya berharap, bahwa Israel tidak akan melakukan invasi darat besar-besaran [ke Rafah] untuk sementara ini. Jadi, perkiraan saya, hal itu tidak akan terjadi,” kata Biden.
BACA JUGA:PM Ceko Beri Ucapan Selamat kepada Prabowo-Gibran, Nyatakan Siap Perkuat Hubungan Bilateral
BACA JUGA:WNI Pemilih di London Diusir Karena Dianggap Telat: Bapak Mundur Atau Kami Panggil Polisi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: