Bandara di Papua Tetap Beroperasi Paca Insiden Penembakan Pesawat

Bandara di Papua Tetap Beroperasi Paca Insiden Penembakan Pesawat

Bandara di Papua Tetap Beroperasi Paca Insiden Penembakan Pesawat-dok Kemenhub-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan, bandara atau lapangan terbang di Papua masih tetap beroperasi pasca insiden penembakan pesawat.

Hal ini dilakukan guna kepentingan mobilisasi orang dan penyaluran logistik di daerah setempat.

BACA JUGA:Kemenhub Ungkap Nasib Pilot dan Penumpang Pesawat PK-LTF Usai Insiden Penembakan Pesawat di Papua

Dirjen Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni mengatakan, pihaknya terus memantau situasi penerbangan di wilayah Papua pasca dua insiden penembakan pesawat secara berturut-turut oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga dan Dekai pada 16 dan 17 Februari 2024 lalu.

"Mengingat daerah-daerah di Papua tersebut merupakan daerah terpencil dan pedalaman yang hanya dapat dijangkau dengan moda transportasi udara dengan layanan penerbangan perintis, maka baik bandara maupun lapter tetap dioperasikan guna kepentingan mobilisasi orang dan penyaluran logistik," ujar Kristi dalam keterangannya, Kamis 22 Februari 2024.

BACA JUGA:Insiden Penembakan Pesawat PT Asian One Air di Papua, Kemenhub Pastikan Semua Penumpang Selamat

Berdasarkan data Ditjen Hubud, ritme insiden yang ada di Papua terjadi di rentang waktu Oktober hingga Mei setiap tahunnya secara terus-menerus. 

Oleh karena itu, untuk memitigasi insiden serupa agar tidak terjadi kembali, Kemenhub melalui Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah X Merauke telah mengeluarkan surat edaran tentang keamanan penerbangan di wilayah kerjanya.

"Terkait kasus penembakan yang sering terjadi, Kami di pusat terus berkoordinasi secara intens dengan pihak bandara melalui posko intensif keselamatan dan keamanan penerbangan, di mana posko ini bertujuan untuk menghimpun data kondisi keamanan bandara paling lambat tiga jam sekali di Wilayah Kerja OBU X Merauke," jelasnya.

BACA JUGA:Polisi Olah TKP Insiden Penembakan Pesawat Trigana Air oleh KKB

Selain itu, lanjut Kristi, posko ini juga menjadi sarana koordinasi dalam memberikan arahan mitigasi yang dipandang perlu. Data-data kondisi bandara kemudian dilaporkan ke kantor pusat melalui Direktorat Keamanan Penerbangan.

Menindaklanjuti kejadian ini, selanjutnya Ditjen Hubud akan mengirimkan surat kepada Kapolda dan Pangdam setempat sehingga adanya jaminan keamanan, dikarenakan insiden penembakan pesawat tersebut akan mempengaruhi pelayanan penerbangan perintis sehingga diperlukan penyesuaian kembali.

Selain itu, perlu dilakukan estimasi jarak dan titik penyerangan sehingga Kepala Otoritas Bandar Udara (OBU) dan para Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dapat berkoordinasi dengan aparat keamanan, Pemerintah Daerah dan Dewan Gereja Forkopimda untuk melakukan pengamanan di titik-titik estimasi tersebut sebagai langkah mitigasi.

BACA JUGA:Dalam 2 Hari, 2 Pesawat Ditembaki KKB Papua: Penumpang Wing Air Terluka Akibat Serpihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: