Ingat! Stop Minum Obat Darah Tinggi Berpotensi Kena Hipertensi Resisten

Ingat! Stop Minum Obat Darah Tinggi Berpotensi Kena Hipertensi Resisten

Hipertensi-Berhenti minum obat bisa kena resisten-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Orang dengan pengidap hipertensi disarankan untuk minum obat secara rutin dalam jangka panjang.

Hal itu agar tekanan darah selalu stabil. 

Namun, ada kalanya pengobatan yang dilakukan tidak menunjukan tanda-tanda progres penyembuhan.

Hal itu memicu seseorang jadi malas minum obat atau tidak disiplin. 

Apa dampaknya?

Dijelaskan oleh dokter Spesialis Jantung, dr. Siska Suridanda Danny, Sp.JP (K) FIHA hipertensi resisten adalah kondisi tekanan darah tinggi yang terus berlanjut pada penderita meski tindakan untuk menurunkannya telah dilakukan.

BACA JUGA:Benarkah Hipertensi Bisa Sebabkan Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Menurut penuturan dr. Siska Suridanda Danny, Sp.JP (K) FIHA bahwa salah satu penyebab seseorang terkena hipertensi resisten adalah berhenti rutin minum obat secara rutin dan jangka panjang. 

"Sebenarnya untuk menegakkan diagnosis hipertensi resisten itu harus menyingkirkan apa yang kita disebut dengan hipertensi resisten palsu. Jadi seolah-olah hipertensi resisten padahal tadi penyebabnya adalah salah satunya ketidakpatuhan terhadap pengobatan," ujarnya di Kuningan Jakarta Selatan, Jumat 23 Februari 2024.

"Jadi mungkin pasiennya tadi yang dikatakan takut rusak ginjalnya atau merasa pengobatannya terlalu kompleks, obatnya terlalu mahal sehingga tidak minum obat," sambungnya.

Tak hanya itu, faktor penyebab hipertensi resisten dikatakan dr. Siska Suridanda Danny adalah pasien penderita hipertensi mengonsumsi obat-obatan lain seperti obat anti-inflamasi dan steroid.

BACA JUGA:5 Makanan Sehat yang Wajib Dikonsumsi Penderita Hipertensi untuk Program Diet Rendah Garam

Sehingga, hal tersebut bisa memicu timbulnya hipertensi resisten.

"Tapi ada juga golongan pasien yang minum obat-obatan lain yang mengandung anti inflamasi dan steroid dan itu juga yang akan mengakibatkan tekanan darah tinggi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: