Di IMEDIC 2025, Terungkap RI Miliki 18 Ribu Jenis Obat Herbal Dukung Kesehatan Nasional

Di IMEDIC 2025, Terungkap RI Miliki 18 Ribu Jenis Obat Herbal Dukung Kesehatan Nasional

Menkes Budi Gunadi Sadikin di International Military Medicine Symposium and Workshop (IMEDIC) ke-2 diselenggarakan pada 22-24 Oktober 2025 di Jakarta, “Biosecurity and Biosafety in Healthcare Services” --Istimewa

JAKARTA, DISWAY.IDObat herbal asli Indonesia digadang-gadang mendukung sistem kesehatan Nasional agar mandiri. 

Dalam momen International Military Medicine Symposium and Workshop (IMEDIC) ke-2 diselenggarakan pada 22-24 Oktober 2025 di Jakarta, “Biosecurity and Biosafety in Healthcare Services” menjadi ajang pertukaran pengetahuan, penyajian teknologi inovatif, dan pengembangan strategi kolaboratif yang menjunjung tinggi integritas sistem kesehatan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan kesehatan kerja. 

IMEDIC 2025 melibatkan sekitar 200 orang peserta yang berasal dari perwakilan kementerian/lembaga serta para ahli medis militer dari seluruh dunia.

BACA JUGA:Bahaya Cessium-137 di Cikande: Butuh 70 Hari untuk Bersihkan Radiasi dari Tubuh, Obatnya Ternyata Langka!

Upacara pembukaan IMEDIC 2025 dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, Wakil Menteri Pertahanan RI Donny Ermawan Taufanto, mantan Kepala Pusat Kesehatan Tentaar Nasional Indonesia (TNI) dan Chairman International Committee of Military Medicine (ICCM) Daniel Tjen, serta mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama World Health Organization (WHO) Profesor Tikki Pangestu. 

Ketua Panitia Penyelenggara IMEDIC 2025 Dr. dr Dian Andriani, Sp.DVE., M.Biomed., SH., MH., mengungkapkan IMEDIC 2025 merupakan forum yang strategis khususnya dalam membahas strategi dan inovasi di sektor kesehatan dan obat-obatan. 

Oleh karena itu, dr. Dian mendorong peran aktif dan partisipasi dari peserta IMEDIC 2025 dalam berbagai kegiatan simposium dan workshop. 

BACA JUGA:BPOM Jakarta Bongkar Peredaran Obat Ilegal Impor Senilai Rp2,7 Miliar

“Mari kita berbagi ilmu pengetahuan, membangun kemitraan, dan memperbarui komitmen untuk melindungi manusia melalui ilmu pengetahuan, kedisiplinan, dan kasih sayang. Saya perlu mengingatkan, dalam ancaman biologi, kekuatan pertahanan kita ada di kerjasama. Semoga diskusi kita akan bermanfaat, jaringan kita dapat terus berkembang, dan mampu menghasilkan dampak yang positif terhadap sektor Kesehatan nasional,” paparnya. 

Mewakili panitia penyelenggara, dr. Dian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mempersiapkan IMEDIC 2025 dan seluruh pesera yang hadir. Diharapkan, IMEDIC 2025 mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan sektor kesehatan dan obat-obatan nasional. 

BACA JUGA:BPOM Jakarta Bongkar Peredaran Obat Ilegal Impor Senilai Rp2,7 Miliar

“Saya ingin berterimakasih terhadap seluruh kontribusi yang telah diberikan terutama dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, Perdokmil, partner nasional dan internasional. Saya juga ingin mengucapkan selamat datang dan terima kasih juga kepada perwakilan kedutaan besar dari Sri Lanka, Malaysia, dan Kanada,” pungkasnya.

Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama WHO Profesor Tikki Pangestu menjelaskan inovasi harus diimplementasikan untuk menghasilkan obat-obatan yang mampu mengatasi penyakit masyarakat. 

"Setidaknya terdapat dua inovasi penting yang baru saya dengar yaitu stem cell therapy dan tobacco harm reduction," ungkapna.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads