Patrick Kluivert Hingga Rivaldo, 10 Transfer Terburuk AC Milan Sepanjang Masa

Patrick Kluivert Hingga Rivaldo, 10 Transfer Terburuk AC Milan Sepanjang Masa

Patrick Kluivert, salah satu transfer terburuk AC Milan-patrickkluivert/Instagram-

Berikut 10 Rekrutan Terburuk dalam Sejarah AC Milan 

1. Michael Reiziger Bebas Transfer (Ajax, 1996)

Setelah masuknya Belanda yang sangat sukses pada akhir tahun 1980an dengan Marco van Basten, Ruud Gullit dan Frank Rijkaard, Milan berusaha untuk mengulangi formula tersebut, menyerang tim besar Ajax pada pertengahan tahun 1990an untuk beberapa pemain mereka.

BACA JUGA:Rencana PSG Setelah Mbappe Pergi ke Real Madrid, Incar Osimhen, Bernardo Silva dan Mohamed Salah?

BACA JUGA:AC Milan Berjalan Lambat ke Babak 16 besar Liga Europa, Begini Respon Stefano Pioli

Pada tahun 1996, Edgar Davids dan Michael Reiziger meninggalkan Ajax ke Milan dengan status bebas transfer. 

Keduanya memainkan peran besar dalam kemenangan Ajax di Liga Champions tahun 1995 melawan Rossoneri di Wina.

Keduanya terbukti gagal di San Siro, namun Reiziger lebih besar dari keduanya, dengan bek kanan tersebut hanya bermain 10 kali untuk Milan dalam satu musim yang dilanda cedera, dan berangkat ke Barcelona pada musim panas 1997.

2. Nikola Kalinic, 25 juta Euro (Fiorentina, 2017)

Di musim panas yang gila ketika Milan menghabiskan 200 juta euro, raksasa Italia memutuskan untuk membelanjakan 25 juta euro untuk Nikola Kalinic, membawanya dari Fiorentina.

BACA JUGA:Hasil UEL: Dramatis, AS Roma Lolos 16 Besar UEL Lewat Drama Adu Pinalti

BACA JUGA:Hasil UEL: AC Milan Lolos ke Babak 16 Besar Meski Kalah dari Rennes 3-2

Kalinic telah mencatatkan angka-angka mengesankan dalam dua musimnya di Florence, namun merasa sulit untuk bermain bersama Rossoneri.

Dia berhasil mencetak enam gol dalam satu-satunya musimnya di San Siro, dan segera dipinjamkan ke klub La Liga Atletico Madrid pada musim panas 2018, sebelum dipinjamkan lebih lanjut ke Roma dan Hellas Verona.

Milan menghabiskan sebagian besar €200 juta mereka dengan buruk pada musim panas 2017 di bawah presiden baru Yonghong Li. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: