Biadab! 104 Warga Palestina Tewas Dihujani Peluru Tentara Israel Lagi Ngantri Makanan
Biadab! 104 Warga Palestina Tewas Dihujani Peluru Tentara Israel Lagi Ngantri Makanan-Tangkapan Layar/YouTube-
Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat sedang memeriksa versi serupa dari insiden penembakan di titik bantuan Gaza.
Namun, juru bicara kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan banyak dari korban tewas tertimpa truk itu sendiri, setelah truk bantuan kewalahan karena orang-orang yang mencoba menjarah.
Penembakan di Kota Gaza menambah jumlah korban tewas warga Palestina akibat perang yang menurut kementerian kesehatan kemarin telah mencapai 30.000 orang.
BACA JUGA:Bursa Bakal Calon Presiden AS, Ini Daftar Kandidat Selain Biden dan Trump
Hal ini terjadi setelah mediator mengatakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mungkin hanya tinggal beberapa hari lagi.
Sebagai cerminan meningkatnya kekhawatiran di Gedung Putih, pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza, situs berita AS Axios melaporkan kemarin pagi.
Sejak 7 Oktober, kampanye militer Israel yang tiada henti telah menewaskan 30.035 orang termasuk lebih dari 13.000 anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Militer Israel mengatakan 242 tentara tewas di Gaza sejak operasi darat dimulai pada akhir Oktober.
Sementara itu, mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah mengupayakan jeda enam minggu dalam perang tersebut.
BACA JUGA:Hizbullah Lebanon Luncurkan 1000 Roket, Bombardir Pangkalan Udara 'Meron Israel' di Gunung Jarmaq
BACA JUGA:Jacob Rothschild, Seorang Bankir Yahudi Pendukung Kuat Israel Meninggal
Para perunding berharap gencatan senjata dapat dimulai sekitar 10 atau 11 Maret ketika bulan suci Ramadhan dimulai, tergantung pada kalender bulan.
Proposal tersebut dilaporkan mencakup pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan di Gaza oleh militan dengan imbalan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Jika tidak ada penarikan penuh yang diminta oleh Hamas, sebuah sumber dari kelompok tersebut mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mungkin akan membuat pasukan Israel meninggalkan kota-kota dan daerah-daerah berpenduduk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: