Gawat! Lingkar Pinggang Terlalu Lebar Jadi Sumber Penyakit, Jangan Sampai Obesitas

Gawat! Lingkar Pinggang Terlalu Lebar Jadi Sumber Penyakit, Jangan Sampai Obesitas

Ilustrasi Obesitas-Cek lingkar pinggang sebagai indikator kegemukan-Freepik

Hindari minuman beralkohol,

Jaga berat badan dan komposisi lemak tubuh tetap ideal,

Hidup aktif setiap hari,

Latihan fisik atau olahraga secara teratur

Dr. dr. Tan Shot Yen, menyampaikan tentang adiksi pangan.

Pergeseran jenis dan pola makan menimbulkan dampak industrialisasi yang mengakibatkan turunnya konsumsi pangan padat nutrisi.

“Dampak industrialisasi itu membuat orang itu yang tadinya makan baik-baik saja akhirnya menjadi tidak baik-baik saja, karena banyak sekali imbuhannya dan menganggap pekerjaan paling penting dari apa yang kita makan,” kata Dr. dr. Tan.

Dr. dr. Tan melanjutkan, produk pangan telah diklasifikasikan ke dalam empat kelompok. Kelompok pertama mencakup makanan tidak diproses/minimal proses seperti sayur/buah segar, padi-padian dan kacang-kacangan, tepung tumbuk, pasta kering atau basah yang terbuat dari tepung dan air, telur, daging ikan segar atau beku, dan susu pasteurisasi.

BACA JUGA:Obesitas Bisa Terjadi di Masa Kanak-kanak, Ini 7 Faktor Umum yang Harus Diwaspadai

Kelompok kedua mencakup bahan masakan terproses, di antaranya gula, minyak, lemak, garam dan lainnya yang berasal dari bahan pangan dan digunakan di dapur.

Kelompok ketiga mencakup pangan proses, di antaranya produk kalengan, buah kering, produk daging yang diasinkan, keju rumahan, roti segar tidak dikemas.

Kelompok keempat mencakup produk ultra proses, di antaranya minuman ringan, camilan kemasan, roti produk massal, berbagai produk nugget dan makan beku bermerek, aneka produk yang tidak lagi mengandung bahan utuh, diproduksi industri besar-besaran dengan komersialisasi.

“Kualifikasi kelompok pangan ini bisa menjadi suatu pegangan untuk menilai apakah makanan makanan kita baik atau tidak,” kata Dr. dr. Tan.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: kemenkes

Berita Terkait

Close Ads