Jangan Sampai Cuci Darah, Cek Kesehatan Ginjal Setahun Sekali

Jangan Sampai Cuci Darah, Cek Kesehatan Ginjal Setahun Sekali

Ilustrasi Gagal Ginjal-Umumnya berujung pada cuci darah atau Hemodialisa-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID – Ayo sayangi ginjalmu!

Jika sudah rusak, maka bisa berujung gagal ginjal dan terpaksa cuci darah.

 

Apa Itu Cuci Darah?

Kondisi ini tentu sangat disayangkan, mengingat ginjal berperan penting dalam mengatur keseimbangan elektrolit dan menyaring zat-zat berbahaya dari dalam darah, termasuk racun.

BACA JUGA:Penelitian Terbaru: Pasien Gagal Ginjal Memiliki Risiko Tinggi Terkena Serangan Jantung dan Stroke

Karenanya, masyarakat diimbau untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit ginjal dengan melakukan pemeriksaan secara berkala setiap satu tahun sekali.

Ketika dokter menilai ginjal tak lagi berfungsi optimal, maka pasien dapat dianjurkan untuk segera mendapatkan perawatan lanjutan.

Salah satunya dengan prosedur cuci darah menggunakan mesin hemodialisis yang dapat menyaring limbah pada darah di luar tubuh. 

BACA JUGA:Duduk Terlalu Lama Bikin Sakit Pinggang, Indikator Gagal Ginjal?

Jumlah Penderita Penyakit Ginjal

Dalam momentum Hari Ginjal Sedunia, penyakit ginjal diperkirakan memengaruhi lebih dari 850 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan lebih dari 3,1 juta kematian pada tahun 2019.

Kini, penyakit ginjal menduduki peringkat ke-8 penyebab kematian utama di dunia dan ke-10 di Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu per tahun.

 

Dalam keterangan resmi PT Itama Ranoraya Tbk (“IRRA”) telah mendistribusikan produk hemodialisis Sansin W-T2008-B kepada beberapa rumah sakit sejak Desember 2023 dan berencana untuk terus memperluas jangkauan pasarnya.

Untuk mendorong akses perawatan hemodialisis, IRRA juga menyediakan skema sistem kerjasama pinjam-pakai bagi fasilitas kesehatan pada mesin hemodialisis dengan masa kontrak tertentu.

Ini memungkinkan fasilitas kesehatan menyediakan perawatan komprehensif kepada pasien dengan harga yang relatif lebih terjangkau, seraya menghemat anggaran pengadaan peralatan.

“Hemodialisis tetap menjadi salah satu metode utama dalam pengelolaan penyakit ginjal kronis,” kata Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk. 

BACA JUGA:Minum Obat Hipertensi Jangka Panjang Bisa Sebabkan Gagal Ginjal? Begini Faktanya!

Pada mesin hemodialisis ini terdapat bagian-bagian yang dapat menyaring darah pasien untuk membuang urea, kreatinin, asam urat, dan kelebihan air, dan mempertahankan atau mengembalikan sistem buffer tubuh, kadar elektrolit tubuh, serta memperbaiki status kesehatan penderita.

Dengan memahami manfaat-manfaat tersebut, Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi terbaik bagi perawatan terhadap penyakit ginjal ini.

“Harapan kami, distribusi ini dapat berkontribusi meningkatkan akses terhadap perawatan berkualitas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:Mengenal Penyakit Katastropik yang Habiskan Biaya, Kanker, Jantung, Stroke, dan Ginjal 

Kapan Harus Cuci Darah?

Berdasarkan rekomendasi National Kidney Foundation, hemodialisis sebaiknya dilakukan ketika fungsi ginjal turun hingga 15 persen atau ketika seseorang mengalami gejala yang parah oleh penyakit ginjal, seperti sesak napas, keram otot, dan mual atau muntah.

Penentuan waktu untuk memulai prosedur cuci darah ini biasanya didasarkan pada hasil tes laboratorium yang mengukur tingkat fungsi ginjal yang tersisa dan gejala yang dialami oleh pasien dengan bantuan tenaga kesehatan.

Untuk mendorong akses perawatan hemodialisis, IRRA juga menyediakan skema sistem kerjasama pinjam-pakai bagi fasilitas kesehatan pada mesin hemodialisis dengan masa kontrak tertentu.

Ini memungkinkan fasilitas kesehatan menyediakan perawatan komprehensif kepada pasien dengan harga yang relatif lebih terjangkau, seraya menghemat anggaran pengadaan peralatan. 

BACA JUGA:Batu Ginjal Bisa Diobati dengan Minimal Invasif, Ini Penjelasan Ahli

Melalui mekanisme ini, fasilitas kesehatan dapat meminjam mesin hemodialisis, mendapatkan perawatan mesin secara reguler, sekaligus mengakses consumable products IRRA dengan lebih hemat biaya.

”Kami menggunakan skema pinjam-pakai yang disediaakan Itama Ranoraya untuk menyediakan 6 unit mesin hemodialisis di Rumah Sakit kami. Kami merasa bahwa skema pinjam-pakai yang ditawarkan ini lebih unggul dibandingkan dengan membeli langsung. Selain dapat menghemat biaya operasional pengadaan mesin, kami juga dapat menghemat biaya perawatan mesin sebab kami mendapatkan fasilitas perawatan tersebut dari para teknisi Itama Ranoraya,” tutup Herlina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: