Mengenal Pruritus Uremik, Kondisi Gatal-gatal Kulit pada Pasien Gagal Ginjal Kronis

Mengenal Pruritus Uremik, Kondisi Gatal-gatal Kulit pada Pasien Gagal Ginjal Kronis

Pruritus uremik, atau gatal akibat uremia, merupakan kondisi yang umum dialami oleh pasien penyakit ginjal kronis, khususnya pada stadium lanjut.--iStockphoto

JAKARTA, DISWAY.ID - Pada pasien gagal ginjal kronis, gatal bisa menjadi keluhan yang sangat mengganggu dan tidak kunjung membaik meskipun kulit terlihat normal.

Kondisi ini dikenal dengan nama pruritus uremik—salah satu gejala sistemik dari kerusakan ginjal yang serius.

BACA JUGA:Tampang Ichsan, Tersangka Penganiayaan Ibu Kandung: Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara!

Apa Itu Pruritus Uremik?

Dilansir dari Medical News Today, Pruritus uremik, atau gatal akibat uremia, merupakan kondisi yang umum dialami oleh pasien penyakit ginjal kronis, khususnya pada stadium lanjut.

Gatal yang dirasakan bisa menyebar ke seluruh tubuh atau muncul hanya di area tertentu seperti punggung, lengan, atau perut.

Berbeda dengan gatal biasa, pruritus uremik tidak selalu disertai ruam atau kelainan kulit lainnya.

Hal ini membuatnya sulit dikenali secara kasat mata dan kerap dianggap sepele, padahal bisa menurunkan kualitas hidup pasien secara drastis.

BACA JUGA:Sungguh Durhaka, Pemuda di Bekasi Ditangkap Usai Aniaya Ibu Kandung

Kenapa Gatal Bisa Terjadi?

Kulit adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap ancaman dari luar.

Di dalamnya terdapat sel-sel kekebalan yang aktif mendeteksi zat asing.

Bila mendeteksi sesuatu yang mencurigakan—baik dari infeksi, paparan zat tertentu, atau gangguan metabolik—kulit akan bereaksi dengan peradangan, yang bisa memicu rasa gatal.

BACA JUGA:Sungguh Durhaka, Pemuda di Bekasi Ditangkap Usai Aniaya Ibu Kandung

Dalam kasus gagal ginjal, tubuh tidak lagi mampu membuang limbah dan racun metabolik secara optimal.

Akumulasi zat-zat ini dalam darah (uremia) diyakini menjadi pemicu utama gatal. Selain itu, ketidakseimbangan mineral (seperti kalsium dan fosfat), peradangan sistemik, serta perubahan pada sistem saraf juga turut memperburuk rasa gatal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads