Rencana PPN 2025 Naik 12 Persen, PKS: Kelas Menengah Akan 'Mantab'
Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam turut mengomentari rencana pemerintah yang memutuskan untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025.-Dok. DPR-
JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam turut mengomentari rencana pemerintah yang memutuskan untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025.
Ia menilai, kenaikkan tarif PPN akan lebih melemahkan daya beli masyarakat.
Bukan hanya itu, ia juga menilai kenaikan pajak tersebut juga berpotensi meningkatkan tekanan bagi perekonomian nasional.
BACA JUGA:Jokowi Ingin RSUD Tipe C Dilengkapi Dokter Spesialis, dari Kandungan hingga Bedah
BACA JUGA:Kencang Sholat Tahajud Tapi Hidup Masih Gini-gini Aja, Gus Baha: Orang Kok Bodohnya Bukan Main!
“Dengan tarif PPN yang belum lama dinaikkan jadi 11 persen saja, daya beli masyarakat langsung anjlok, bagaimana jadinya jika tarif PPN dinaikkan kembali? Otomatis masyarakat akan menjadi korban,” kata Ecky kepada wartawan, Minggu, 17 Maret 2024.
Politisi Partai PKS ini mengatakan menurunnya daya beli masyarakat pada tahun 2022 terlihat dari porsi konsumsi rumah tangga yang sebagian besar digunakan untuk barang habis pakai.
Pendapatan yang diperoleh hampir seluruhnya untuk beli makanan dan perlengkapan rumah tangga.
BACA JUGA:Hasil Liga Inggris: Tottenham Hotspur Dipecundangi Fulham 3-0!
Ecky menuturkan tren penurunan daya beli masyarakat masih berlanjut hingga tahun 2023.
“Fenomena ‘mantab’ (makan tabungan) masyarakat menengah pada 2023 menjadi isu yang hangat,” lanjut Ecky.
Ecky memaparkan hasil survei Konsumen Bank Indonesia (BI), menunjukkan bahwa rasio konsumsi kelompok dengan pengeluaran di bawah Rp 5 juta sebagian besar mengalami penurunan.
BACA JUGA:6 Pelaku Pengeroyokan di Jaktim Diamankan Kepolisian
BACA JUGA:Ribuan Ekstasi dan Ganja Ditemukan Dalam Operasi Seaport Interdiction, K9 Ambil Peranan Penting
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: