Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri di Kabinet Prabowo, Ketum Projo Minta Hormati Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri di Kabinet Prabowo, Ketum Projo Minta Hormati Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam kesempatan bersama.-tangkapan layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Umum Pro Jokowi Budi Arie Setiadi menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta jatah kursi di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ia meminta semua pihak untuk menghormati pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Sebab, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf masih tersisa 7 bulan lagi.

"Pemerintahan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin ini kan masih sampai Oktober 2024 kita hormatilah kita masih jadi menteri sampai Oktober 2024. Kan pemerintahan ini kan baru habisnya nanti 7 bulan lagi," kata Budi Arie kepada wartawan, Rabu, 20 Maret 2024.

BACA JUGA:Isu Jokowi Pindah ke Golkar Ditepis Ketum Projo: Lebih Baik Seperti Sekarang

Meski demikian, ia mengaku tak mempersalahkan jika ada partai yang ingin meminta jatah kursi di kabinet Prabowo-Gibran.

Namun, Menkominfo itu mengatakan pihaknya masih menunggu masa pemerintahan Jokowi-Maruf berakhir.

"Kan pemerintahan ini kan baru abisnya nanti 7 bulan lagi. Kalau partai mau bicara enggak apa-apa itu hak. Tapi kalau kita sih nunggu aja lah nunggu pemerintahan ini selesai," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto itu meminta agar partainya mendapatkan 5 jatah kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara syukuran Partai Golkar pada Jumat pekan lalu, 15 Maret 2024 di Bali.

BACA JUGA:Menkominfo Bilang Kecurangan Pemilu Paling Banyak di Pileg, Pilpres Nyaris Tidak Ada

Mulanya, Airlangga sempat bercerita telah menyampaikan kontribusi partainya kepada Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024.

Airlangga mengatakan, Partai Golkar berkontribusi 15 persen dari kemenangan Prabowo-Gibran di angka 58 persen.

“Saya sampaikan ke Pak Prabowo, kontribusi Golkar ke Pak Prabowo, karena kita 15 dari 58 persen, maka kita kontribusi 25 persen, jadi kalau 25 persen kalau bagi-bagi ya banyak-banyak sedikit boleh lah, kalau yang kita sebut 5 itu minimalis,” ucap Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: