ISIS Ancam Vladimir Putin, Stop Siksa Empat Tersangka Teroris Pembantaian 139 Orang

ISIS  Ancam Vladimir Putin, Stop Siksa Empat Tersangka Teroris Pembantaian 139 Orang

ISIS Ancam Lakukan Pembantaian Semua Orang Termasuk Vladimir Putin-Screenshoot/YouTube-

Serangan hari Jumat ini telah membuat ISIS-K mengambil alih posisi pemberontak Chechnya sebagai pelaku serangan paling serius di Rusia, termasuk pemboman metro St Petersburg pada tahun 2017, yang berjumlah 15 orang.

ISIS-K memiliki sejarah serangan, termasuk terhadap masjid, di dalam dan di luar Afghanistan.

Pada September 2022, militan ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang mematikan di kedutaan Rusia di Kabul.

BACA JUGA: ISIS Unggah Video dan Foto Pembantaian di Gedung Konser Balai Kota Crocus Moskow, Tewaskan 143 Orang

BACA JUGA: Tampang Tersangka Teroris Pembantaian 115 Orang di Gedung Konser Balai Kota Crocus Moskow, Ngaku Dibayar Rp85 Juta

Kelompok ini juga bertanggung jawab atas serangan terhadap bandara internasional Kabul pada tahun 2021 yang menurunkan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil selama bantuan AS yang kacau dari negara tersebut.

Isis-K berada di balik serangkaian plot skala kecil, termasuk upaya awal bulan ini untuk menyerang sebuah sinagoga di wilayah Kaluga di barat daya Moskow.

Gerakan teroris jihadis telah lama menjadi ancaman serius bagi Rusia.

Meskipun serangan ISIS-K di Rusia pada hari Jumat merupakan peningkatan yang dramatis, para ahli mengatakan kelompok tersebut telah melawan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa tahun terakhir.

Kelompok ini juga percaya bahwa Rusia setara dengan AS dalam hal “kebencian” terhadap Islam.

BACA JUGA: Rusia Menangkap 11 Pelaku Teroris atas Serangan di Gedung Konser Moskow Tewaskan 115 orang

BACA JUGA: Sama-Sama Pejuang Kanker, Ini Reaksi Raja Charles III saat Dengar Kate Middleton Sakit

“ISIS-K telah terkonsentrasi di Rusia selama dua tahun terakhir, sering kali mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata Colin Clarke dari Soufan Center, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di New York.

Michael Kugelman dari Wilson Center yang berbasis di Washington mengatakan ISIS-K “melihat Rusia terlibat dalam kegiatan yang sering menindas umat Islam.”

Dia menambahkan bahwa kelompok tersebut juga termasuk sejumlah militan di Asia Tengah yang memiliki keluhan mereka sendiri terhadap Moskow.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads