ISIS Ancam Vladimir Putin, Stop Siksa Empat Tersangka Teroris Pembantaian 139 Orang

ISIS  Ancam Vladimir Putin, Stop Siksa Empat Tersangka Teroris Pembantaian 139 Orang

ISIS Ancam Lakukan Pembantaian Semua Orang Termasuk Vladimir Putin-Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - ISIS mengacam akan melakukan pembunuhan terhadap semua orang termasuk Vladimir Putin, karena menyiksa empat tersangka teroris di Balai Kota Crocus, Moskow.

Keempat pria yang melakukan ciuman keji tersebut telah berulang kali dipukul, ditampar, disetrum, dan bahkan telinga dipotong oleh tentara Rusia.

Sekelompok pria bersenjata ISIS telah membantai dan membunuh 139 orang di sebuah konser pada Jumat malam, dalam serangan paling mematikan di Rusia selama dua dekade.

BACA JUGA: Tersangka Teroris Pembantaian Konser Moskow, Alat Kelamin Disetrum Hingga Daun Telinga Dipotong Tentara Rusia

BACA JUGA: DK PBB Resmi Sepakati Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Dua Menteri Israel Batal ke AS

Peristiwa ini juga menyebabkan 182 orang terluka ketika para pejabat Rusia melakukan protokol interogasi intensif terhadap orang-orang yang intinya melakukan tindakan biadab tersebut.

Dalam poster yang mengerikan itu, ISIS menggambarkan orang-orang Rusia sebagai orang yang “pembohong”, sebelum mereka meminta Putin untuk “berhenti menyiksa tahanan ISIS”.

Mereka kemudian mengatakan bahwa foto-foto dan video laki-laki mereka yang dianiaya dan dipukuli hanya meningkatkan “rasa haus darah terhadap ribuan saudara mereka”.

Sebelumnya mereka mengancam akan melakukan "pembantaian" dengan mengatakan bahwa hal tersebut akan penuh dengan "pukulan yang sangat berat, mematikan, berdarah, menusuk, membakar dan menghancurkan".

BACA JUGA: Islam Khalilov, Remaja berusia 15 Tahun Selamatkan Lebih dari 100 Orang dari Pembantaian di Moskow

BACA JUGA: Rusia Tembakkan 60 drone dan 90 rudal, Serang Bendungan Terbesar Ukraina

Berikut Peringtan ISIS Terhadap Rusia

Termasuk Putin, Bahaya dan untuk semua orang Rusia yang pembohong! Berhenti menyiksa penghuni ISIS.

Awas! Jangan berpikir bahwa kami tidak memiliki kesempatan untuk membalas dendam kepada Anda atas saudara-saudara kami yang ditangkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: