Kemenperin Dukung Kemajuan IKM Otomotif Konvensional dan Listrik di Tanah Air

Kemenperin Dukung Kemajuan IKM Otomotif Konvensional dan Listrik di Tanah Air

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita-dok.Kemenperin-

JAKARTA, DISWAY.ID - Salah satu komitmen Kementerian Perindustrian untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM), agar berperan mengisi potensi pasar kendaraan listrik, termasuk kendaraan beroda dua.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan bahwa potensi pasar industri otomotif di Indonesia masih terus tumbuh. 

BACA JUGA:Pesan Ida Fauziyah Sambut Nuzulul Quran Ramadhan 2024: Alquran Tuntunan Hidup

BACA JUGA:Tegas, Gus Halim Ingin Prosedur Pengelolaan Dana Desa Perlu Aturan Lebih Baku

Hal ini dibuktikan dengan laporan dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), untuk penjualan sepeda motor domestik dapat mencapai 6.236.992 unit sepanjang tahun 2023.

“ Angka tersebut naik 19,44 persen dibanding tahun 2022, di mana penjualan sepeda motor domestik menembus hingga 5.221.470 unit,” ungkap Reni di Jakarta, Rabu (27 Maret 2024.

Reni menegaskan, pemerintah gencar memacu pengembangan kendaraan listrik karena seiring tren global dalam penggunaan energi ramah lingkungan atau pengurangan gas emisi karbon. 

Tekad ini telah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan.

BACA JUGA:Tinjau Pasar Sehat Soreang, Mendag Zulhas Senang Harga Bapok Turun Jelang Lebaran

BACA JUGA:Optimalisasi Pembayaran THR 2024 Bagi Pekerja dan Buruh, Kemnaker Lakukan Langkah Berikut Ini

“ Regulasi tersebut menjadi peluang dan tantangan bagi IKM alat angkut, termasuk IKM knalpot, untuk dapat melakukan diversifikasi produk ke arah motor listrik. Oleh karena itu, kami telah melakukan pembinaan pada IKM alat angkut agar dapat masuk ke dalam ekosistem KBLBB,” papar Reni.

Khusus dalam pengembangan motor listrik, baik itu dalam pembuatan parts/komponen motor listrik, perakitan, maupun jasa service dan reparasi motor listrik, agar produk dan jasa yang dihasilkan oleh IKM alat angkut mampu memenuhi standar kualitas, harga yang ekonomis dan pengiriman yang tepat waktu.

Namun demikian, Reni menjelaskan, Ditjen IKMA tetap aktif membina industri kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil untuk bisa lebih berdaya saing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: