Gus Fahrur Geram Jemaah Masjid Aolia Sholat Ied Duluan: 'Jangan Alasan Sudah Ngomong ke Allah SWT!'

Gus Fahrur Geram Jemaah Masjid Aolia Sholat Ied Duluan: 'Jangan Alasan Sudah Ngomong ke Allah SWT!'

Gus Fahrur Geram Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sholat Ied dan Lebaran Duluan---Instagram

BACA JUGA:Lah! Ratusan Warga Gunungkidul Pagi Ini Sudah Sholat Ied, Netizen: 'The Real Tersesat Berjamaah'

"Harapannya kepada semua umat Islam, khususnya tokoh agama bisa menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam yang benar," ungkap Gus Fahrur.

"Harus memakai ilmu dan akal sehatnya, tidak boleh mempermainkan ajaran agama Islam dan berdalih sudah ada komunikasi langsung dengan Gusti Allah SWT," tambahnya.

GUS FAHRUR: AGAMA ISLAM HARUS JADI PEDOMAN DAN AJARAN UNTUK MASYARAKAT UMUM


Jemaah Aolia Gunungkidul saat menggelar salat Ied di Masjid.-Foto/tangkapan layar-

Setiap individu tidak boleh mengklaim secara sembarangan aturan ibadah beragama Islam.

BACA JUGA:Pertamina Lubricants Utamakan Produk Karya Anak Bangsa, Gandeng 36 Perusahaan

"Pernyataan semacam itu tidak sah dan tidak boleh dijadikan dasar ajaran agama," tuturnya.

Gus Fahrur menjelaskan bahwa praktik ibadah dalam Islam harus sesuai dengan tuntunan syariat yang dipahami melalui ilmu pengetahuan standar dari ajaran agama Islam yang memiliki dalil-dalil yang jelas dan patokan yang tepat.

Menurutnya, semua praktik keagamaan harus didasari oleh ilmu pengetahuan, rasionalitas, dan dapat diuji keabsahannya oleh masyarakat umum.

Bahkan Gus Fahrur juga mengajak umat Muslim di Gunungkidul untuk mengikuti anjuran ulama yang benar.

BACA JUGA:Nasib Hak Angket Kecurangan Pemilu Tidak Menentu dan Layu

"Kepada saudara-saudara kita, umat Muslim di Panggang, Gunung Kidul, diimbau untuk mengambil petunjuk agama Islam dari ulama yang benar dan mampu menjelaskan serta mempertanggungjawabkan pelajaran mereka dengan metode pemikiran yang sesuai dengan hukum syariat Islam yang sah, dan telah diterima secara luas oleh umat Islam di seluruh dunia," ucap Gus Fahrur.

Dalam konteks ini, penting bagi umat Muslim untuk tidak menyatakan klaim yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terkait dengan hubungan langsung dengan Tuhan.

Hal ini disebabkan oleh pentingnya mengedepankan kehati-hatian dan kerendahan hati ketika berbicara mengenai aspek-aspek keagamaan yang bersifat suci dan sakral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait