Prancis Siaga Perang Melawan Rusia, Begini Persiapannya

Prancis Siaga Perang Melawan Rusia, Begini Persiapannya

Kapal Induk Prancis, Charles de Gaulle akan siaga di Laut Mediterania -Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - Prancis mengubah postur Angakatan Laut dari sebelum fokus pada operasi mencegat penyelundup narkoba, dan memerangi penangkapan ikan ilegal, kini berubah pelatihan perang konvensional.

Hal ini ditegaskan Laksamana Muda Jacques Mallard, komandan kelompok tempur kapal induk Prancis, Charles de Gaulle dalam wawancara eksklusif dengan Politico edisi UE.m.

Ketika ia bergabung dengan angkatan bersenjata pada tahun 1990-an, misi utama angkatan laut Prancis adalah mencegat penyelundup narkoba dan memerangi penangkapan ikan ilegal. 

BACA JUGA:Hizbullah Bombardir Puluhan Roket di Wilayah Israel, Bersiap Menghadapi Serangan Besar Iran ke Negara Zionis

BACA JUGA:Rusia dan Jerman Kompak Minta Iran Menahan Diri Gempur Israel

Pelatihan terdiri dari latihan cara meluncurkan perahu karet Zodiak dan menangkap penjahat, dan kini pelatihan berfokus pada perang, kata Mallard.

“ Pertempuran laut semakin mungkin terjadi, Kami beralih dari dunia di mana kami bebas melakukan apa pun yang kami suka ke dunia di mana kami merasa terancam secara lebih teratu, dan sekarang berlatih untuk misi lain, khususnya apa yang kami sebut peperangan intensitas tinggi,” kata ” katanya kepada POLITICO. 

Prancis adalah satu-satunya negara Uni Eropa yang mengoperasikan kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle, yang juga membawa senjata nuklir. 

Kapal ini merupakan andalan dari kelompok tempur kapal induk yang lebih luas yang mencakup kapal selam nuklir, fregat, dan jet tempur Rafale.

BACA JUGA:Profil Truong My Lan, Menipu Hingga 200 Triliun, Crazy Rich Vietnam Ini Divonis Hukuman Mati

BACA JUGA:Iran Dilaporkan Serang Beberapa Target dalam 48 Jam, Israel: Kami Siap Membalas

Kelompok tempur kapal induk Perancis diperkirakan akan memulai misi di Laut Mediterania dalam beberapa hari mendatang.

Dengan keterlibatan angkatan laut Rusia melawan Ukraina yang juga meluas ke Laut Hitam, dan pemberontak Houthi yang didukung Iran tanpa henti menyerang kapal perang dan kapal komersial di Laut Merah, angkatan laut Barat harus beradaptasi dengan lingkungan baru dengan pesaing yang semakin tanpa hambatan,” kata Mallard.

“ Di situlah kita menjadi sedikit lebih agresif, atau setidaknya, kita mempersiapkan diri,” lanjut laksamana ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads