Puluhan Rudal Iran Tak Mampu Dipatahkan Iron Dome, Tel Aviv hingga Hebron Penuh Kobaran Api

Puluhan Rudal Iran Tak Mampu Dipatahkan Iron Dome, Tel Aviv hingga Hebron Penuh Kobaran Api

Dari laporan kantor beritanya IRNA, puluhan rudal Iran tak mampu dipatahkan Iron Dome Isrel dan terlihat mulai dari Tel Aviv hingga Hebron penuh kobaran api. -tangkapan layar X@IranObserver0-

JAKARTA, DISWAY.IDIran akhirnya melaksanakan niatnya untuk menyarang Israel pada Minggu 14 April dini hari.

Dari laporan kantor beritanya IRNA, puluhan rudal Iran tak mampu dipatahkan Iron Dome Isrel dan terlihat mulai dari Tel Aviv hingga Hebron penuh kobaran api.

Dari video yang beredar terdengar serine mengaung di kota Tel Aviv saat rudal mulai menghantam berbagai lokasi yang ditargetkan Iran.

BACA JUGA:ASN Boleh Kerja dari Rumah 16-17 April 2024, Tapi Ada yang Wajib Masuk Kantor Loh

BACA JUGA:Hizbullah Bombardir Puluhan Roket di Wilayah Israel, Bersiap Menghadapi Serangan Besar Iran ke Negara Zionis

Tidak hanya dengan rudal, namun menurut IRNA, Iran menyerang Israel juga menggunakan puluhan drone mereka.

Hal ini membuat kekacauan di kota yang diduduki oleh Israel saat suara ledakan akibat rudal dan drone Iran menghantam sasarannya.

Meskipun demikian dilaporkan juga beberapa drore serta rudal iran berhasil dicegat oleh iron dome yang merupakan sistem pertahanan udara andalan Israel.

BACA JUGA:Hasil LaLiga Spanyol: Gol Cantik Joao Felix Menangkan Barcelona Atas Tuan Rumah Cadiz

BACA JUGA:Spot Favorit, Rela Antre Foto di Papan Malioboro Saat ke Jogja

Pihak Iran atau Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengumumkan pada Sabtu malam bahwa mereka telah menembakkan puluhan drone dan rudal ke posisi rezim Zionis sebagai tanggapan atas berbagai kejahatannya.

Serangan yang dilakukan Iran juga dibenarkan oleh Islamic Revolutionary Guard Corps atau IRGC yang mengatakan bahwa Angkatan Udaranya menembakkan puluhan rudal ke sasaran tertentu Israel di wilayah pendudukan.

Seorang juru bicara militer Israel juga telah mengkonfirmasi bahwa rudal dan drone tersebut ditembakkan dari Iran.

Atas serangan tersebut, Kepala pusat komando Amerika di Timur Tengah yang dikenal sebagai CENTCOM juga dilaporkan telah meninggalkan wilayah pendudukan Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait