Kacau! Diduga Oknum Turis Asal Indonesia Berulah Bikin Rusak Pohon Sakura di Jepang: 'Memalukan'

Kacau! Diduga Oknum Turis Asal Indonesia Berulah Bikin Rusak Pohon Sakura di Jepang: 'Memalukan'

Kacau! Diduga Oknum Turis Asal Indonesia Berulah Rusak Pohon Sakura di Jepang: 'Memalukan'-@instanews_idn-Instagram

BACA JUGA:Sakura Haitang

Meski mungkin menggoda untuk memiliki bunga Sakura sebagai kenang-kenangan, tetapi memetik bunga-bunga ini dilarang di Jepang.

Hukumannya pun tidak main-main, dengan denda mencapai 300.000 Yen atau sekitar Rp 32 juta.

Jadi, daripada merugikan diri sendiri dan melanggar aturan, sebaiknya nikmati keindahan bunga-bunga Sakura tanpa harus memetiknya.

Alasan di balik larangan memetik bunga Sakura sebenarnya cukup beralasan. Proses mekarnya bunga Sakura membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 1 hingga 2 minggu.

BACA JUGA:Mengenal 10 Fakta Unik Jepang, Masyarakat Negeri Sakura Bisa Hidup Lebih Lama?

Selain itu, kelopak bunga dan tangkainya sangat rapuh sehingga rentan rusak jika disentuh atau dipetik.

Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian bunga Sakura dan menghormati keindahannya, penting bagi kita untuk tidak merusaknya dengan cara yang tidak tepat.

Selain itu, bunga Sakura memiliki makna dan simbolisme yang dalam bagi masyarakat Jepang.

Bunga Sakura sering dianggap sebagai lambang prajurit samurai, dengan kelopak bunganya melambangkan semangat dan tekad para samurai yang hidup dengan penuh semangat namun rela mengorbankan diri demi kehormatan.

BACA JUGA:Dum! 2 Kali Gunung Berapi Sakurajima Meletus

Gugurnya kelopak bunga Sakura dianggap sebagai representasi jiwa para prajurit yang berkorban dalam pertempuran.

Penting untuk diingat bahwa pohon bunga Sakura juga menjadi bagian dari tradisi Hanami, sebuah perayaan di mana orang berkumpul di bawah pohon Sakura untuk menikmati keindahannya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Politik Dan Kriminal (@instanews_idn)

Hanami bukan hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi juga merupakan momen untuk bersatu, berbagi kebahagiaan, dan merayakan kehidupan.

Karena begitu banyak orang menantikan dan menghormati kehadiran Sakura setiap tahunnya, penting bagi kita untuk tidak merusak keindahan alam ini dengan tindakan yang tidak bijaksana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: