Banyak Hambatan, Menko Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Tetap Terjaga

Banyak Hambatan, Menko Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Tetap Terjaga

Banyak Hambatan, Menko Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Tetap Terjaga-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dengan tahun 2025 ini diprediksi akan menjadi tahun yang paling banyak hambatannya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyatakan bahwa kondisi tersebut mendorong prospek ekonomi global diproyeksikan hanya tumbuh pada kisaran 3,2 persen pada 2024 dan 2025. 

Kendati begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa sejumlah indikator sektor riil, diantaranya PMI Manufaktur juga tetap ekspansif di level 51,2 dengan permintaan domestik yang kuat.

BACA JUGA:Di Tengah Banyak Pihak Was-Was dengan Tarif Perdagangan Trump, Menko Airlangga Tetap Optimis

BACA JUGA:Connie Rahakundini Bakrie Amankan Dokumen Penting dari Hasto di Rusia, Singgung Kakak Beradik dan Airlangga di Tahun Baru

Menurutnya, hal ini mencerminkan bahwa optimisme konsumen dapat terbilang stabil.

"Ekonomi Indonesia pada tahun 2025, mudah-mudahan kita juga bisa mempertahankan sekitar 5,2%. Dan tahun lalu ini kita membuat beberapa program menjelang Natal seperti Nasional Hari Belanja Online atau Harbolnas,

"Belanja di Indonesia Aja (BINA), program diskon, dan program stabilisasi harga pangan," ujar Menko Airlangga dalam acara IBC Business Competitiveness Outlook 2025, di Jakarta pada Senin 14 Januari 2025.

BACA JUGA:Benarkah Bayar Pakai QRIS dan e-Toll Bakal Kena PPN 12? Begini Penjelasan Airlangga

BACA JUGA:Ekonom Kritisi Kriteria Barang Mewah Terkait PPN 12 Persen, Menko Airlangga: Semua Keputusan Ada di Sri Mulyani

Adapun untuk menjaga momentum pertumbuhan agar tetap berlanjut, Pemerintah juga telah mengeluarkan juga berbagai Paket Stimulus Ekonomi yang telah dirilis di akhir tahun 2024 yang lalu. 

Stimulus tersebut diberikan kepada berbagai kelas masyarakat untuk menjaga momentum daya beli masyarakat dan meningkatkan daya saing usaha,

Berupa bantuan pangan/beras 10 kilogram per-bulan untuk 16 juta KPM, diskon listrik 50 persen selama 2 bulan, hingga PPN DTP properti, otomotif, dan insentif PPh 21 untuk sektor padat karya.

Lebih lanjut, Pemerintah juga mengoptimalkan upaya hilirisasi agar dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut. 

Hilirisasi telah terbukti berbuah manis bagi perekonomian nasional, seperti produk nikel pada tahun 2023 yang diekspor hingga USD33,52 miliar, atau meningkat 745 persen jika dibandingkan tahun 2017 yang hanya USD4 miliar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads