Pendeta Gilbert Diduga Sindir Zakat Umat Islam, Abdul Munir: Bisa Kena Pidana Penistaan Agama Anda Pak!

Pendeta Gilbert Diduga Sindir Zakat Umat Islam, Abdul Munir: Bisa Kena Pidana Penistaan Agama Anda Pak!

Pendeta Gilbert Sindir Zakat Umat Islam, Abdul Munir: Bisa Kena Pidana Penistaan Agama Anda Pak!---Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID - Pengamat politik, Abdul Munir Sara mengecam khotbah yang disampaikan oleh pendeta Gilbert Lumoindong.

Dalam khotbahnya yang viral, pendeta Gilbert Lumoindong diduga menyindir soal jumlah zakat yang dibayarkan oleh umat Islam.

Khotbahnya menjadi viral usai Pendeta Gilbert memberikan singgungan terhadap adanya proporsi zakat yang berbeda yang dibayarkan antara umat Islam dan Kristen.

Pendeta Gilbert mengungkapkan umat Islam membayar zakat wajib hanya sebesar 2,5 persen saja.

BACA JUGA:Pendeta Gilbert Diduga Hina Cara Ibadah Agama Islam, Netizen: Lebih Parah dari Ahok

Sementara, kata Pendeta Gilbert, 10 persen dari pendapatan umat Kristen diminta dapat disumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan.

"Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu (bayar zakat) 2,5 persen dan gue 10 persen, bukan berarti gue jorok, kami disucikan darah Yesus," kata Pendeta Gilbert. 

Menurut pandangan Abdul Munir Sara ucapan Pendeta Gilbert itu justru sangat kurang wawasan.

Padahal menurut Abdul Munir Sara dalam ajaran agama Islam tidak hanya terpaku pada membayar zakat saja.

BACA JUGA:Respons Pendeta Esra Soru, Bantah Pernyataan Elia Myron Soal Yesus dan Isa Berbeda, 'Saya Kira Dia Perempuan!'

Ada beberapa tindakan kebaikan lainnya yang bisa dilakukan contohnya seperti infaq hingga wakaf.

"Pendeta Gilbert kurang wawasan. Dalam Islam tidak hanya zakat, tapi ada infak, sedekah dan wakaf dg spektrum ibadah yg luas," tulis Abdul Munir Sara dalam cuitan di akun X-nya.

Bahkan Pendeta Gilbert disebut Abdul Munir Sara bisa saja terkena pasal atau pidana penistaan agama terkait ucapannya soal pembayaran zakat dalam agama Islam tersebut.

Maka dari itu Pendeta Gilbert harus tetap berhati-hati dalam berucap ketika sedang berkhotbah atau di mana saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: