RSCM Sukses Transplantasi Hati Pasien Dewasa Penderita Sirosis dan Kanker

RSCM Sukses Transplantasi Hati Pasien Dewasa Penderita Sirosis dan Kanker

RSCM berhasil transplantasi hati-Pasien punya riwayat komorbid-Kemenkes

JAKARTA, DISWAY.ID – Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, sukses melakukan transplantasi hati pada pasien dewasa.

Tindakan dilakukan pada pasien pria berusia 54 tahun dengan komorbid sirosis hati dan kanker hati.

Adapun, pendonor adalah kakak ipar pasien yang berusia 55 tahun.

Ketua Tim Transplantasi Hati dari RSCM Prof. Hanifah Oswari mengatakan, pelaksanaan transplantasi hati ini merupakan yang ke-89 di RSCM, sejak operasi transplantasi hati pertama yang dilakukan pada 2010.

BACA JUGA:Transplantasi Ginjal Perdana Berhasil Dilakukan Pihak RSUP Fatmawati

Transplantasi itu terdiri dari 79 pasien anak-anak dan 10 pasien dewasa.

Meski RSCM telah berpengalaman dalam melakukan transplantasi hati, Prof. Hanifah mengatakan, persiapan tindakan tetap membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Persiapan dimulai dari menyiapkan resipien atau pasien penerima donor dan pendonor yang sehat.

BACA JUGA:Kisah Pasien Gagal Ginjal Berhasil Transplantasi, Ibu Kandung jadi Penderma

“Ada proses untuk menilai bagaimana seorang donor ini betul-betul dalam kondisi baik dan dia tidak dalam kondisi tidak bisa memutuskan. Jadi, ada tim advokasi yang menilai apakah donor ini layak menjadi donor dan tidak ada proses jual beli di situ,” terangnya.

Setelah resipien dan pendonor dinyatakan cocok, operasi transplantasi dilaksanakan di kamar operasi (OK) Gedung Kanigara, RSCM, Jumat, 19 April 2024. Dalam waktu 12 jam.

Proses operasi melibatkan berbagai disiplin ilmu, dokter spesialis, serta di bawah supervisi Prof. Seisuke Sakamoto dari National Center for Child Health and Development (NCCHD), Jepang. 

BACA JUGA:Indonesia Kirim Bantuan Medis Rp30 Miliar untuk Palestina, Alkes, Obat Kanker Hingga Hipertensi

Setelah operasi, Prof. Hanifah memastikan, pasien dalam kondisi stabil.

Kendati demikian, tim medis RCM akan terus memantau perkembangan kondisi kesehatan pasien maupun pendonor.

Hal ini untuk memastikan pasien yang dalam kondisi sehat setelah operasi dan dapat hidup lebih panjang, yakni tidak hanya setahun, tapi 5 sampai 10 tahun dan seterusnya.

“Kami menilai angka keberhasilan dari satu tahun, bagaimana dia bisa hidup setelah transplantasi. Saat ini, tingkat keberhasilan one year survival rate transplantasi hati di RSCM sudah mencapai 82 persen,” ungkapnya.

Persentase tersebut, lanjut Prof. Hanifah, sudah setara dengan capaian rumah sakit lain di Asia seperti Jepang dan Singapura.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa layanan transplantasi hati di RSCM telah mengalami kemajuan yang luar biasa dan mampu bersaing di tingkat internasional.

Pada masa mendatang, RSCM akan terus meningkatkan kemampuan agar dapat melaksanakan operasi transplantasi hati secara mandiri.

BACA JUGA:Cegah Kanker Serviks, Bumame, Biofarma, dan Thing Untouched Berikan Pemeriksaan HPV Gratis untuk Perempuan Marjinal

Pada saat yang sama, RSCM sebagai pusat transplantasi hati nasional juga akan terus melakukan pengampuan terhadap rumah sakit di daerah agar mampu melakukan tindakan transplantasi hati.

“Kami juga punya tugas untuk mengampu RS lain di Indonesia sehingga transplantasi hati dan ginjal tidak hanya di RSCM saja, tapi juga rumah sakit lain di daerah, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat luas,” kata Prof. Hanifah.

Untuk itu, Tim Transplantasi Hati RSCM membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam hal peningkatan keahlian tim medis, pemenuhan infrastruktur dan peralatan kesehatan, serta dukungan pembiayaan transplantasi hati yang jumlahnya melebihi tarif yang dijamin oleh BPJS Kesehatan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenkes