Viral Perempuan Meninggal Usai Cabut Gigi Bungsu, Kok Bisa? Ini Penjelasan Dokter

Viral Perempuan Meninggal Usai Cabut Gigi Bungsu, Kok Bisa? Ini Penjelasan Dokter

Bisakah Manusia Meninggal Setelah Cabut Gigi? Ini Jawabannya-8Photo-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Viral seorang wanita di Ngawi, Jawa Timur meninggal dunia setelah cabut gigi bungsu.

 

Hal itu tentu membuat netizen khawatir terutama bagi mereka yang berniat cabut gigi bungsu.

 

Hal ini terungkap melalui video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan wanita berinisial NP (31 tahun) dalam keadaan kritis.

 

Peristiwa ini bermula ketika korban mencabut gigi bungsunya ke dokter praktik berinisial SW di Perumahan Wakil Lukun, Kecamatan Widoderen, Ngawi.

 

BACA JUGA:Diperlukan Sikap yang Tepat Saat Menjumpai Ular agar Tidak Digigit, Jangan sampai Salah!

 

Usai giginya dicabut, ia merasa sakit karena gusinya membengkak hingga harus dibawa ke rumah sakit di Solo dan diopname.

 

Korban dinyatakan mengalami infeksi saluran pernapasan hingga terdapat nanah di bagian paru-parunya.

 

Nahas, nyawa wanita tersebut tak dapat diselamatkan.

 BACA JUGA:Syarat dan Cara Prapendaftaran PPDB Jakarta 2024, Cek di Sini

Peristiwa ini menjadi sorotan di mata masyarakat lantaran penanganan terkait gigi ini bisa berujung pada kematian.

 

Lantas, bagaimana hal ini bisa terjadi?

 

Dokter gigi RS PKU Muhammadiyah Cepu M. Taufik Hadi menjelaskan bahwa sebelum pencabutan gigi bungsu, harus memerhatikan klasifikasi impaksi terlebih dahulu.

 

Dengan dibantu rontgen foto panoramik, nantinya akan diketahui jenis impaksi ringan, sedang, dan berat yang menentukan apakah dapat ditangani oleh dokter gigi umum atau dokter gigi spesialis.

 

BACA JUGA:Bolehkah Sikat Gigi dan Pakai Obat Kumur saat Puasa Ramadan? Ini Jawaban Adik Syekh Ali Jaber

 

"Ada dugaan kasus tersebut seharusnya dirujuk ke dokter gigi spesialis bedah mulut OK klasifikasi impaksinya," ujar Taufik ketika dihubungi pada Kamis, 9 Mei 2024.

 

Di samping itu, ia mengingatkan terkait dampak pencabutan gigi impaksi (odontektomi) yang sering terjadi.

 

Beberapa di antaranya seperti pembengkakan post operasi, pendarahan yang sulit berhenti, trismus (sulit membuka mulut), infeksi lanjutan (abses), dan sebagainya.

 

Trauma post operasi juga bisa terjadi apabila teknik pencabutan terlalu lama.

 

"Bisa menimbulkan peradangan pada tulang-tulang sekitar gigi yang dicabut, menimbulkan rasa nyeri yang hebat pada tulang dan gusi. Biasanya disebut alveolar osteitis," paparnya.

 

BACA JUGA:Busana Muslim Paling Diburu Jelang Lebaran, Pedagang Batik Gigit Jari

 

Dokter biasanya akan meresepkan sejumlah obat, seperti antibiotik, penghilang nyeri, pembeku darah, vitamin, dan obat kumur setelah pencabutan gigi.

 

Kendati demikian, apabila pemberian obat tersebut kurang tepat, infeksi dapat berlanjut.

 

Pasien juga harus kontrol pada 3-5 hari usai pencabutan.

 

Perawatan post pencabutan ini sangat penting agar pasien mendapatkan penanganan cepat ketika diketahui infeksi berlanjut sebelum semakin parah.

 

"Biasanya gejalanya panas badan tinggi, sulit membuka mulut, serta bengkak terus membesar hingga ke leher dan dada yang biasa disebut dengan phlegmon," tandasnya.

 

Pembekakan tersebut bisa mengakibatkan tertutupnya saluran pernapasan yang berujung pada hilangnya nyawa.

 

BACA JUGA:Langkah Mana yang Benar, Sikat Gigi Sebelum atau Sesudah Sarapan Pagi? Begini Kata Dokter

 

Hal inilah yang diduga menjadi penyebab wanita Ngawi tersebut meninggal usai mencabut gigi bungsu.

 

"Begitu kontrol post pencabutan, pasien sudah tambah besar bengkaknya dan sulit buka mulut. Biasanya pasien langsung dirujuk ke RS untuk opname dan ditangani drg SpBM," pungkasnya.

 

Dikutip dari laman resmi Tanya Pepsodent, gigi bungsu adalah gigi terakhir yang tumbuh ketika usia kita mencapai 17-25 tahun.

 

Umumnya, setiap orang memiliki total 4 gigi bungsu, namun ada juga orang yang tidak memiliki benih gigi bungsu sehingga gigi tersebut tidak pernah muncul.

 

Hal ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau genetik masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: