Ini Daftar Jenis Kelainan Kelopak Mata, Kapan Perlu Operasi Okuloplasti? Segini Biayanya
Kesehatan Mata-Simak kapan perlu operasi kelopak mata-Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID – Operasi kelopak mata, identik dengan estetik atau kecantikan.
Bagi yang belum mengetahui, 90,7 persen ras Asia, termasuk Indonesia, mengalami epiblepharon.
Epiblepharon sendiri merupakan kelainan kelopak mata berupa lipatan kulit berlebihan pada tepi kelopak mata bawah yang menyebabkan bulu mata tumbuh mengarah ke bola mata atau kornea.
Selain itu, banyak yang tidak menyadari bahwa seseorang mengalami kelainan kelopak mata.
BACA JUGA:Bunda, Ini 7 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak
Padahal, kelainan ini jika tidak segera diatasi dapat menimbulkan sejumlah efek samping, mulai dari mata kering, iritasi, luka pada kornea sehingga menurunkan kemampuan penglihatan hingga berisiko pada kebutaan.
Menurut Subspesialis dan Ketua Layanan Orbita, Okuloplastik dan Rekonstruksi, JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr. Tri Rejeki Herdiana, SpM., sebagian besar masyarakat tidak tahu bahwa kelainan ini bisa dibenahi.
Bahkan, penyandangnya sendiri tidak tahu kapan dan di mana harus melakukan koreksi kelainan kelopak mata.
“Kelainan kelopak mata tentunya mengganggu aktivitas keseharian. Bahkan, lebih dari itu, apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah okuloplastik dan rekonstruksi mata, kelainan kelopak mata bisa malah membawa risiko kebutaan," jelas Tri pada konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 11 Mei 2024.
Membiarkan kelainan kelopak mata ini juga membuka peluang perundungan yang rawan diterima penyandangnya, terutama pada kalangan anak-anak dan remaja.
BACA JUGA:Operasi Kelopak Mata Jadi Tren Terbaru di Dunia Kecantikan, Ini Penjelasan Ahli
Jenis Kelainan Kelopak Mata
Tri menjelaskan, terdapat beberapa jenis kelainan yang terjadi pada kelopak mata, di antaranya sebagai berikut.
1. Malposisi kelopak mata, yaitu:
a. Epiblepharon: lipatan kulit berlebihan pada tepi kelopak mata bawah sehingga bulu mata tumbuh mengarah ke bola mata/kornea
b. Entropion: pinggir kelopak mata berputar ke arah dalam sehingga bulu mata menggesek kornea
c. Ektropion: pinggir kelopak mata berputar ke arah luar, berisiko mata kering dan iritasi pada kornea
2. Ptosis: turunnya kelopak mata atas sehingga menghalangi luas lapang penglihatan; dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, bertambahnya usia, trauma, ataupun adanya massa atau tumor
3. Dermatokalasis: kekenduran kulit kelopak mata atas yang dapat menghalangi fungsi luas lapang penglihatan
4. Baggy lower eyelids/kelopak mata bawah berkantung
5. Single eyelid: tidak memiliki lipatan kelopak mata atas
6. Benjolan pada kelopak atau orbita mata (tumor)
7. Luka pada kelopak mata (akibat trauma)
8. Penyumbatan saluran air mata
9. Gangguan soket mata
10. Patah tulang orbita/orbital fracture – yang dapat mengakibatkan penglihatan ganda, bola mata tampak masuk ke dalam (enophthalmos) dan gerak bola mata terhambat
11. Kelainan mata dan kelopak akibat tiroid, baik pada bola mata maupun kelopak mata
12. Koloboma kelopak: defect pada kelopak mata
13. Blefarospasme: gangguan mata berkedut/gerakan spasme ritmik kelopak mata yang berulang
Lebih lanjut, kelainan kelopak mata dapat dipengaruhi oleh sejumlah hal, mulai dari bawaan lahir, faktor usia, hingga kebiasaan mengucek mata.
BACA JUGA:Cerita Nina Zatulini Akhirnya Putuskan Jalani Lasik Hilangkan Mata Minus: Awalnya Deg-degan
Kapan Perlu Operasi?
Tak perlu khawatir, kondisi ini dapat diperbaiki dengan melakukan tindakan okuloplasti.
Bedah okuloplasti sendiri merupakan subspesialis yang bertujuan memperbaiki struktur dan fungsi rekonstruksi mata, khususnya di bagian kelopak mata, saluran air mata, dan area orbita.
Dalam tindakan okuloplasti dan rekonstruksi mata harus dilakukan oleh ahli yang tepercaya dan melalui metode yang tepat.
Hal ini sangat krusial agar tidak terjadi potensi efek samping yang tidak diinginkan.
Sebelum melakukan tindakan operasi, pasien akan melakukan sejumlah tahapan, mulai dari skrining, pengukuran kelopak, operasi, hingga penanganan pascaoperasi.
Lebih lanjut, Tri menjelaskan efek samping pascaoperasi, yakni bengkak dan mata kering, beserta penanganannya.
Adapun penanganan pascaoperasi seperti kompres dingin serta serta konsumsi obat antibengkak, antibiotik.
BACA JUGA:Tips Rumahan Samarkan Kantung Mata yang Bikin Penampilan Kurang Segar, Cobalah!
Rata-rata bengkak akan berkurang dalam 1-2 minggu, tutur Tri.
Selain itu, pasien akan menjalani proses penyembuhan hingga dinyatakan stabil setelah sekitar 1-3 bulan.
Operasi kelopak mata ini perlu dilakukan sedini mungkin agar tidak berpengaruh pada kemampuan penglihatan.
"Tidak ada kategori umur berapa minimal bisa operasi kelopak mata," tandasnya.
Kendati demikian, Tri menambahkan, pasien anak-anak harus memperhatikan kondisi metabolisme karena harus dibius umum.
"Jadi kita sarankan kalau bisa di atas 1 tahun," katanya.
Ia juga mencatatkan gejala kelainan kelopak mata pada anak yang perlu diketahui orang tua, yakni mata berair hingga kelopak mata turun sehingga terlihat seperti orang malas (lazy eyes).
BACA JUGA:Dukung keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029
Biaya Operasi Kelopak Mata
Lantas, berapa biaya operasi kelopak mata?
Tri mengungkapkan bahwa biaya operasi kelopak mata berbeda-beda berdasarkan lokasi dan diagnosisnya.
"Beda-beda harganya, tetapi mungkin antara belasan hingga puluhan juta untuk satu atau dua kelopak," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: