Kecelakaan Bus Subang, Penetapan Tersangka Berpotensi Bertambah

Kecelakaan Bus Subang, Penetapan Tersangka Berpotensi Bertambah

Potensi penambahan tersangka dalam kecelakaan bus pariwisata rombongan SMK Lingga Kencana, Depok di Subang, Jawa Barat dijelaskan.-Istimewa-

BACA JUGA:Jasa Raharja Beri Santunan Rp50 Juta ke Ahli Waris Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK di Subang

BACA JUGA:Tegas! Ini Pesan Kemenhub untuk Seluruh PO Berkaca dari Kecelakaan Bus di Subang

"Dapat kita simpulkan penyebab terjadinya laka melibatkan bus Putera Fajar disebabkan karena kegagalan fungsi rem," katanya kepada awak media, Selasa 14 Mei 2024.,

Diungkapkannya, pihaknya menuturkan beberapa fakta terkait tidak berfungsinya rem bus itu.

"Fakta-fakta yang pertama di dalam kantong ruang udara kompresor ditemukan campuran oli dan air. Harusnya ruang udara ini udara saja tidak dicampur oli dan air. Kenapa saya sebut air karena ada proses pengembunan atau kondensasi yang ditimbulkan karena adanya uap air bertemu dengan permukaan lebih dingin, kenapa sampai muncul oli, karena terjadi kebocoran oli di relpum. Menandakan bahwa perawatan tidak dilakukan secara rutin," ungkapnya.

Kemudian, diduga bus itu tidak melakukan penggantian oli mesin secara rutin.

BACA JUGA:Identitas 11 Korban Tewas Laka SMK Lingga Kencana, Kasusnya Ditangani Polres Subang

"Fakta dua, oli pada kendaraan berwarna keruh ini menandakan oli tidak diganti dalam waktu cukup lama. Ditemukan juga dalam minyak rem kandungan air yang dilebihi 4% dengan indikator menyala. Fakta ketiga jarak antara kanvas rem standar 0,45 mm hasil pemeriksaan tadi jarak atau celah kanvas rem berada pada 0,3 mm artinya dibawah standar yang ditentukan," tuturnya.

"Terakhir fakta keempat, terjadi kebocoran didalam ruang relay part dan sambungan antara relay part dan booster. Kenapa ini bisa terjadi karena ada oren ininya sudah aus atau rusak sehingga sambungan tidak tertutup dan rapat ini mengakibatkan angin berkurang sehingga booster hidrolik piston tidak maksimal," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: