Pengamat Sebut Maraknya Kasus Bullying di Sekolah dan Pesantren: Praktik Keagamaan hanya Sekadar Rutinitas

Pengamat Sebut Maraknya Kasus Bullying di Sekolah dan Pesantren: Praktik Keagamaan hanya Sekadar Rutinitas

Bahasa memiliki kekuatan yang luar biasa dan penggunaannya yang merendahkan dapat menjadi kunci utama di balik kejadian perundungan di berbagai tempat. --istockphoto

Begitu pula dengan orang-orang yang menjadi panutan di luar sekolah.

"Tatkala di tengah-tengah masyarakat, tokoh agama, politik, masyarakat, berperilaku kurang baik, itu kan jadi sumber pendidikan atau contoh perilaku karakter yang membuat nilai-nilai itu luntur," katanya.

Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam membentuk karakter warganya, khususnya melalui sekolah.

Menilik maraknya kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah dari sisi kemanusiaan dan perilaku dalam beragama, Andreas Tambah menilai bahwa manusia beribadah hanya bersifat ritualitas.

BACA JUGA:Korban Dugaan Bullying Binus Serpong Belum Dapat Update Penyidikan Polisi

BACA JUGA:Update Dugaan Bullying Binus Serpong, Masuk Tahap Pelimpahan Berkas Perkara di Kejaksaan

Hal inilah yang menyebabkan masih banyaknya kasus bullying di lingkungan sekolah, termasuk pesantren.

"Jadi agama di Indonesia tumbuh subur, menawarkan surga-neraka, masing-masing berlomba menekankan iman dengan cara seperti itu," katanya.

Tapi, lanjut Andreas, nilai-nilai kebaikan agama itu sendiri kurang kuat ditekankan dan dipraktikkan dalam hidup sehari-hari.

Apabila nilai-nilai di dalam agama diterapkan dengan baik, seseorang akan menghormati, mengasihi, serta peduli dengan orang lain.

BACA JUGA:Korban Dugaan Bullying Binus Serpong Belum Dapat Update Penyidikan Polisi

"Kalau tiga hal itu ada, kasus-kasus pembullyan itu tidak akan terjadi. Jadi nilai-nilai kebaikan, kemanusiaan, dan toleransi kurang ditekankan," lanjutnya.

Hal ini menyebabkan munculnya perilaku yang bertolak belakang dengan nilai kebaikan agama, karena yang diajarkan dan dilakukan hanya sebuah rutinitas.

"Kalau semua masyarakat sekolah itu menghargai nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, menghargai orang lain, dia akan menganggap bahwa semua murid adalah istimewa di mata Tuhan," tambahnya lagi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads