Jalan Dakwah Sang Guru Menjaga Marwah Demokrasi
KH Marzuki Mustamar-PWNU Jatim-
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi kiblat demokrasi. Perlawanan konstitusional atas kehadiran calon tunggal bisa dilakukan oleh masyarakat hanya dengan memilih kolom kosong pada surat suara. Di berbagai daerah misalnya, keberadaan kotak kosong diartikan sebagai konsekuensi dari keberadaan calon tunggal yang tidak sepenuhnya dipahami dan dikehendaki masyarakat.
Seperti jalan dakwahnya, Kiai Marzuki adalah kita semua, warga Jawa Timur. Kiai Marzuki adalah seorang ulama terkemuka di Indonesia yang dikenal karena dedikasinya dalam menyebarkan ajaran Islam dan kontribusinya yang signifikan terhadap pendidikan dan dakwah. Jalan dakwahnya begitu panjang dan meninggalkan banyak jejak damai di masyarakat.
Ia lahir pada tanggal 22 September 1966 di Blitar, Jawa Timur. Ketua Umum PWNU Jatim Periode 2018-2023 ini merupakan putra dari ulama tersohor yakni Kiai Mustamar dan Nyai Siti Jainab. Orang tuanya mengenalkan pendidikan dari belajar Al-Qur’an hingga dasar-dasar ilmu agama. Dari dedikasi yang diberikan oleh orang tuanya, ia telah menunjukkan keteladanan yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai pemimpin agama, pendidik, maupun tokoh masyarakat.
Selain belajar ilmu agama, waktu kecil ia sudah dididik tentang kemandirian agar memiliki etos kerja yang tinggi dengan cara memelihara kambing dan ayam petelur milik Ibu Lik Umi Kultsum. Dengan memelihara kambing dan ayam petelur inilah, ia mendapatkan pelajaran bagaimana membimbing umat Islam dan bagaimana dapat menjadi pemimpin yang tegas dan amanah.
Sejak usia muda, Pengasuh Pesantren Syabilurrosyad ini telah menunjukkan minat yang besar dalam bidang keagamaan. Sewaktu kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah sampai sebelum belajar di Malang, anak kedua dari delapan bersaudara ini mulai belajar ilmu nahwu, shorof, tasawuf dan ilmu fikih kepada Kiai Ridwan dan Kiai-Kiai lain di Blitar.
Selain perannya sebagai pengasuh pesantren, Kiai Marzuki juga aktif dalam organisasi keagamaan. Ia menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, sebuah posisi yang memungkinkannya untuk berkontribusi lebih luas dalam pengembangan komunitas Muslim di wilayah tersebut. Di bawah kepemimpinannya, PWNU Jawa Timur banyak melakukan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat pendidikan, dan mempromosikan toleransi antar umat beragama.
KMM adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang mengabdikan hidupnya untuk kemajuan umat dan bangsa. Melalui dakwah dan pendidikan, ia telah memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi masyarakat. Warisannya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk melanjutkan perjuangannya dalam menegakkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin. (*)
* Bendahara DPW PKB Jatim/Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: