Starlink Resmi Meluncur di Indonesia, Budi Arie Minta Tetap Bayar Pajak dan Tak Ada Keistimewaan
Elon Musk Datang ke Bali, Bakal Resmikan Layanan Starlink di Puskesmas Denpasar Bareng Jokowi-Humas Kemenko Marves-
JAKARTA, DISWAY.ID – Layanan internet Starlink resmi meluncur di Indonesia.
Hal itu ditandai dengan kunjungan Elon Musk ke tanah air yang diterima oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
“Setelah 2022 lalu absen di gelaran KTT G20, hari ini CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc, Elon Musk, tiba di Bali untuk memenuhi undangan kami pada perhelatan World Water Forum ke-10.
Saya berkesempatan menjemput Elon di Bandara pagi ini, kemudian membicarakan beberapa agenda beliau selama disini dan tentunya beberapa kerjasama penting. Salah satunya ialah peresmian layanan internet Starlink yang mampu menjangkau hingga pelosok Indonesia. Peresmian peluncuran Starlink akan dilakukan Elon bersama Presiden @jokowi hari ini dari salah satu puskesmas di wilayah Denpasar, Bali.
Melalui ketersediaan akses internet yang merata di seluruh provinsi, maka digitalisasi dalam pemerataan layanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia bisa terus meningkat. Dan yang paling penting, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil bisa menikmati akses informasi dan jaringan internet cepat sama seperti halnya mereka yang tinggal di wilayah perkotaan,” tulis Luhut lewat akun Instagramnya.
BACA JUGA:Elon Musk Datang ke Bali, Bakal Resmikan Layanan Starlink di Puskesmas Denpasar Bareng Jokowi
Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengatakan tak ada keistimewaan bagi siapapun yang berinvestasi di Indonesia.
Semua harus memenuhi hak dan kewajiban termasuk membayar pajak.
“Kita akan memberlakukan Starlink service Indonesia dalam kondisi yang fair. Kewajiban operator seluler harus juga dibebankan kepada Starlink, misalnya soal PPN PPH, dia bayar gak, masa gak bayar,” tegasnya kepada wartawan di Jakarta baru-baru ini.
BACA JUGA:Layani Segmen Enterprise di Indonesia, Telkomsat dan Starlink Resmi Kerjasama
Budi Arie menegaskan semua peraturan harus dipatuhi.
“Semua hal yang menyangkut beban dari opsel juga harus sama dong. Dia gak boleh dapat keistimewaan,” katanya.
Dikutip dari laman resmi Kemenkominfo, Budi Arie Setiadi mengharapkan kehadiran layanan Starlink di Indonesia menjadi pemicu bagi penyelenggara layanan telekomunikasi atau operator seluler melakukan inovasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik.
BACA JUGA:Elon Musk Pastikan StarLink Akan Bantu Kelompok Bantuan Kemanusiaan di Gaza, Israel Meradang
"Ini juga menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia untuk segera melakukan inovasi, dan juga untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat," ungkapnya.
Menurut Budi Arie, teknologi yang terus berkembang selalu melahirkan disrupsi.
Salah satunya Starlink yang membawa teknologi baru pada bidang konektivitas satelit Low Earth Orbit (LEO).
BACA JUGA:Muhammad Husein dan Netizen Bongkar Kebohongan Elon Musk: Internet Gaza Bukan dari Starlink
"Pengembangan teknologi baru selalu didisrupsi dan Starlink ini kan salah satu yang mendisrupsi dengan teknologi satelit LEO-nya," ujarnya.
Menkominfo menekankan arti penting konektivitas satelit di Indonesia untuk melayani wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau jaringan infrastruktur kabel serat optik.
"Dengan keunikan kondisi geografis kita tentu pilihan teknologi tidak bisa dipukul rata, di kota mungkin pakai optik, cuma untuk daerah-daerah rural atau 3T, teknologi satelit mungkin jadi ekonomis," jelasnya.
BACA JUGA:Menkes Bertemu Elon Musk di Amerika, Starlink Pasok Akses Internet di Puskesmas Terpencil
Guna menciptakan persaingan yang setara antar perusahaan penyelenggara layanan telekomunikasi, Budi Arie memastikan Starlink harus mengikuti aturan dan regulasi yang ada di Indonesia.
Menurutnya, Pemerintah tidak akan memberikan keistimewaan terhadap Starlink dan akan memberikan perlakuan yang adil kepada semua perusahaan telekomunikasi.
"Kita tidak memberikan favoritism, tetapi juga kita memberikan fair treatment kepada semua perusahaan yang bergerak di sektor telekomunikasi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: