Gunung Semeru Kembali Erupsi Per 6 Jam, Cek Dampak dan Penanggulangannya
Gunung Semeru Kembali Rrupsi, Cek Dampak dan Penanggulangannya-magma.esdm.go.id -
Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diimbau menghindari potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi, Bandara Abdulrachman Saleh Malang Ditutup Sementara
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Lagi, Ini Imbauan Tegas untuk Wisatawan dan Warga!
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa Timur, Indonesia.
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Gunung ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia.
Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Lagi, Hembuskan Awan Panas Teramati 1.000 Meter dari Puncak
BACA JUGA:Akses Lumajang - Malang Terputus Total Diterjang Banjir Lahar Gunung Semeru
Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: