Jamaah Haji Termuda Baru Lulus SMA, Tak Pernah Jajan, Honor Menari sejak TK Ditabung

Jamaah Haji Termuda Baru Lulus SMA, Tak Pernah Jajan, Honor Menari sejak TK Ditabung

Jamaah haji termua Halima Hadi Alfina, 18, di Madinah. --Media Center Haji

MADINAH, DISWAY.ID – Inilah jamaah haji termuda. Masih 18 tahun. Halima Hadi Alfina baru saja lulus dari SMAN 6 Semarang. Dia sudah menabung sejak Taman Kanak-Kanak untuk naik haji. Uang hasil dari menari ia titipkan kepada ibunya.

Pada 2009, saat Alfina masih TK, didaftarkan orang tuanya untuk naik haji. Saat itu belum ada aturan batas usia untuk mendaftar haji reguler. Saat ini, untuk mendaftar haji reguler usianya minimal harus sudah 12 tahun.

Ia diajari orang tuanya untuk menabung agar kelak bisa melunasi biaya haji. Alfina memang ikut sanggar tari. Ia kerap diminta tampil di berbagai acara. 

"Sejak PAUD saya sudah ikut sanggar tari. Honor menari saya titipkan Ibu, untuk tabungan haji, ujar Alfina kepada tim Media Center Haji di Masjid Nabawi. 

BACA JUGA:Yang Tak Punya Visa Haji Jangan Nekat, Razia Semakin Masif

BACA JUGA:Mengintip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah, Beasiswanya Sampai Rp 1 Miliar

Waktu didaftarkan itu sebenarnya dia belum paham soal rukun Islam ke-5 itu. Tapi dia antusias karena akan pergi bersama ayah, ibu, dan kakak-kakaknya. Makanya Alfina bersemangat menabung. 


Halima Hadi Alfina dan ibunya, Jumiyati. -Tomy Gutomo-

Kadang-kadang Alfina mendapat hadiah saat lomba menari. Semua uang hadiah itu ia berikan ke ibunya untuk ditabung. Bahkan uang saku dari orang tuanya tidak dipakai untuk jajan di sekolah. Alfina memilih membawa bekal dari rumah. "Irit pokoknya," ujar gadis yang bercita-cita menjadi dokter gigi itu.

BACA JUGA:Gowes di Madinah Pakai Sepeda Listrik, Sewa Rp 200 RIbu Seminggu

BACA JUGA:Usia 101 Tahun, Salim Mampu Tawaf dan Sai Tanpa Kursi Roda

Ibunya, Jumiyati, yang mengajarkan disiplin keuangan kepada Alfina. Sehari-hari Jumiyato adalah kepala sekolah di Semarang. Kepada anak-anaknya ditekankan agar membeli sesuatu sesuai kebutuhan bukan keinginan. 

"Kalau dia minta HP terbaru, misalnya, saya beri pengertian dia belum butuh, karena kebutuhan dia hanyalah untuk belajar," ujar Jumiyati.

Alfina tergabung dalam kloter SOC 42 Embarkasi Donohudan, Boyolali. Untuk uang saku selama di tanah suci, kata Alfina, dia ambil dari tabungannya. Termasuk saat membeli oleh-oleh untuk teman-temannya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: