Faisal Basri Bongkar Pejabat Terlibat Penyeludupan Nikel 5.3 Juta Ton: Saya Dapat Nama Itu dari KPK

Faisal Basri Bongkar Pejabat Terlibat Penyeludupan Nikel 5.3 Juta Ton: Saya Dapat Nama Itu dari KPK

Faisal Basri bongkar pejabat terlibat penyeludupan nikel 5.3 juta ton ke China dan mengetakan jika dirinya mendapatkan nama itu dari KPK.-nikel.co.id-

JAKARTA, DISWAY.ID – Pada 2023 lalu Komisi VII DPR RI mengungkapkan bahwa pemerintah kecolongan 5.3 juta ton bijih Nikel diekspor ilegal ke China.

Penyeludupan 5.3 juta ton bijih Nikel ke China tersebut diungkapkan oleh Yulian Gunhar selaku Anggota Komisi VII DPR RI.

Akan tetapi hingga saat ini kabar pengusutan kasus penyeludupan bijih nikel tersebut tak kunjung ada kabarnya.

BACA JUGA:Pemerintah Kecolongan 5.3 Juta Ton Bijih Nikel Diekspor Ilegal ke China, Komisi VII: Harus Diusut Tuntas

BACA JUGA:Kembali Anggota TNI Tewas di Tangan OPM Papua

Dalam sebuah podcast, Faisal Basri bongkar pejabat terlibat penyeludupan nikel 5.3 juta ton ke China.

Menurut Faisal, penyeludupan terjadi pada kurun waktu 2020 hingga 2022, di mana hal tersebut sama dengan apa yang diungkapkan oleh Yulian.

Faisal mengatakan bahwa penyeludupan tersebut melibatkan pejabat negara dan dalam kurun waktu tersebut Indonesia sendiri tidak ada laporan adanya ekspor nikel karena memang saat itu pemerintah melarang ekspor nikel.

BACA JUGA:PT Adaro Energi Indonesia Tbk Buka Lowongan Kerja, Ada 31 Posisi yang Tersedia!

BACA JUGA:Prediksi Euro 2024: Slovenia Vs Denmark, Danish Dynamite Ingin Mengulang Sukses Piala Eropa 1992

Akan tetapi dari hasil penelusuran yang dilakukannya terdapat laporan dari WTO, di mana terdapat informasi dari TC International Trade Center.

“Dari laporan itu ternyata ada impor nikel yang masuk ke China dari Indonesia sebanyak 5.3 juta ton selama tahun 2020 sampai 2022,” terangnya di podcast @gurugembul.

“Ini merupakan penyeludupan karena pada saat ini ekspor dilarang dan penyeludup itu petinggi-petinggi, di antaranya Airlangga Hartarto dan Bobby Nasution yang merupakan mantu Jokowi,” tambahnya.

“Saya mendapatkan nama itu dari KPK dan yang menemukan 5.3 juta ton tersebut saya,”  tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: