Jelang 126 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Tinjau Pengendalian Banjir Rob di Tambak Lorok Semarang

Jelang 126 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Tinjau Pengendalian Banjir Rob di Tambak Lorok Semarang

Presiden Jokowi meninjau pengendalian banjir rob diTambak Lorok--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pengendalian banjir rob menjelang 126 hari pemerintahannya berakhir.

Lokasinya berada di kawasan Tambak Lorok, Kecamatan Tanjung Mas, Kelurahan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Senin, 17 Juni 2024.

Ia memprediksi proyek yang berlangsung di kawasan kampung nelayan ini memiliki tanggul rob sepanjang 3,6 kilometer bisa menahan banjir rob selama minimal 30 tahun ke depan.

BACA JUGA:Jelang 127 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Minta Kepala Daerah Antisipasi Kekeringan dan Gelombang Panas

"Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal itu bisa menahan rob yang terjadi," ujar Jokowi, Senin.

Proyek tersebut, kata Jokowi, dibangun dengan investasi senilai Rp386 miliar.

Pembangunannya sekaligus juga dalam rangka penataan kampung nelayan. 

BACA JUGA:Ini Penampakan Hewan Kurban Sapi Jokowi dan Maruf Amin di Masjid Istiqlal

Saat ini proyek telah mencapai 85 persen. Ia menargetkan proyek tersebut akan selesai pada Agustus 2024.

"Nanti akan selesai bulan Agustus. Ini nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayannya baik, nanti akan bisa direplikasi, dikopi untuk daerah-daerah lain. Paling enggak ada contoh dulu," imbuh Kepala Negara.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Harya Muldianto, menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan pembangunan tanggul laut dan dua kolam retensi dengan luas total sekitar 20 hektare untuk mengurangi risiko banjir.

BACA JUGA:Jokowi Terbitkan Keppres Satgas Judi Online, Diketuai Menkopolhukam

Proyek juga mencakup pembangunan dua rumah pompa.

"Juga ada pembangunan rumah pompa dua unit juga. Rumah pompa masing-masing kapasitas pompanya 3x500 liter per detik. Semua itu kita bangun dalam rangka mengantisipasi risiko banjir rob," jelas Harya.

Harya mengatakan proyek ini memiliki letak yang strategis karena berlokasi di kawasan pemukiman nelayan yang sering terganggu aktivitasnya akibat banjir dan rob. 

Proyek ini merupakan langkah besar dalam mengamankan dan mendukung aktivitas nelayan di Tambak Lorok.

BACA JUGA:Keren, AHY Dekati Capaian Target Jokowi dalam Program Pertanahan Nasional

"Apabila terjadi rob ataupun banjir, kegiatan nelayan akan terganggu sehingga di daerah Tambak Lorok ini dilakukan penanganan," tandasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: