Prabowo Akan Susun Ulang Road Map BUMN Strategis Indonesia Demi Penuhi Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen

Prabowo Akan Susun Ulang Road Map BUMN Strategis Indonesia Demi Penuhi Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen

Anies Baswedan muncul dalam isu nama-nama Menteri kabinet Prabowo Gibran-Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam rangka memenuhi target Prabowo untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia hingga 8 persen, Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menyusun ulang road map BUMN strategis Indonesia.

Menurut Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo, industri militer menjadi salah satu prioritas penting yang akan dikedepankan Prabowo.

"Pemerintah, baik di sisa masa bakti Presiden Jokowi, maupun pada saat Presiden Prabowo memimpin, perlu menyusun ulang Peta Jalan BUMN Strategis Indonesia. Kenapa? Salah satu alasannya, karena pak Prabowo sangat ingin memajukan industri militer kita," ujar Drajad dalam keterangan tertulisnya pada Rabu 19 Juni.

BACA JUGA:Dugaan Pemain Titipan di Timnas U-16 Dibongkar Bung Towel, Singgung Putra dari Exco PSSI

BACA JUGA:Daftar 23 Timnas U-16 yang Akan Berlaga di AFF U-16 Solo, Bung Towel Singgung Dugaan Pemain Titipan dari Anggota Exco PSSI

Menurut Drajad, program ini selalu ada dalam visi misi Prabowo, dan terakhir dalam Visi Misi Prabowo-Gibran. Drajad juga menambahkan bahwa pengembangan industri militer tidak bisa berjalan jika industri strategis tidak maju.

"Sebaliknya, jika industri strategis maju luberan positifnya akan terasa ke banyak industri," Jelas Drajad.

Paradigma bagi BUMN industri strategi, kata dia, tidak bisa berorientasi keuntungan.

Pasalnya hal ini harus berlandaskan pengembangan kapasitas teknologi bangsa dengan koridor efektifitas dan efisiensi biaya.

BACA JUGA:Kolaborasi dengan BMW Designworks, Infinix Note 40 Series Racing Edition Siap Meluncur di Indonesia

BACA JUGA:Catat! Bebas Pajak Kini Hanya Berlaku bagi Satu Rumah di Bawah Rp2 Miliar di Jakarta

"Jadi tupoksi BUMN strategis perlu diredefinisi. Mereka harus menguasai inovasi dan teknologi termaju dalam bidangnya, tapi dengan pengawasan dan audit yang ketat terhadap biayanya," Kata Drajad.

Sebelumnya, Ekonom Prof. Didik J. Rachbini juga mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami stagnasi pertumbuhan 5 persen atau di bawahnya karena bertumpu pada konsumsi dan sektor jasa, yang bercampur dengan sektor informal.

Dalam menanggapi janji Prabowo untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia hingga 8 persen, Didik menilai suatu target yang hampir mustahil dengan kebijakan pada saat ini dan kementerian yang tidak berbuat banyak untuk menggubah keadaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: