Ngeri! Bakteri Pemakan Daging Streptococcus Grup A Mewabah di Jepang, Bagaimana di Indonesia?

Ngeri! Bakteri Pemakan Daging Streptococcus Grup A Mewabah di Jepang, Bagaimana di Indonesia?

Dokter spesialis penyakit TROPIK DAN infeksi Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD-KPTI -Istimewa-

GAS sendiri merupakan jenis yang resisten terhadap antibiotika karena sesuai dengan namanya, menghasilkan toksin yang berbahaya terhadap tubuh.

"Kuman ini menghasilkan toksin bernama TSST-1 dan Enterotoxin A, B, C, D, E, H dan ini yang membuatnya jadi berbahaya," tuturnya.

Oleh karena antibodi alamiah tidak bisa melawan bakteri ini, dibutuhkan antibiotika dan penanganan secara tepat.

BACA JUGA:Ramai Soal Kontroversi Tanaman Kratom, Moeldoko: Kemenkes Bilang Tidak Masuk Kategori Narkotika!

BACA JUGA:Bali International Hospital Gandeng Australia Perkuat Layanan Kanker di Indonesia

Dalam hal ini, pasien harus segera mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat dengan melibatkan dokter ahli penyakit infeksi.

Apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan kematian.

Adapun gejala awal apabila terinfeksi bakteri ini adalah demam tinggi disertai menggigil, nyeri otot, dan mual muntah.

Untuk spektrum yang lebih ringan, kuman ini bisa menyebabkan radang tenggorok dan infeksi kulit berupa kemerahan.

"Bila kuman menyebar ke dalam darah menyebabkan sepsis dan STSS, serta kebusukan lapisan kulit atau fasciitis nekrotikans, penyakit jantung rematik juga disebabkan kuman ini," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: