Anggaran BP2MI Bakal Dipangkas Rp105 Miliar, Apa yang Dikhawatirkan Benny Rhamdani Terjadi
Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat melepas ratusan pekerja migran secara g to g ke Jerman dan Taiwan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 25 Juni 2024-Dok. BP2MI-
Sayang, impiannya itu sirna lantaran pihaknya mendengar adanya rencana pemotongan anggaran pada 2025.
"Cukup mengagetkan ya, satu sisi kita ingin melakukan penguatan berbagai sektor tadi, penguatan tata kelola penempatan, tata kelola perlindungan, itu kan butuh anggaran," kata Benny.
Penanganan Pekerja Migran membutuhkan Biaya yang besar
Benny membeberkan, penanganan berbagai permasalahan PMI erat kaitannya dengan penganggaran. Sebab, anggaran yang ditetapkan sebelumnya masih belum cukup maksimal untuk menangani sejumlah keperluan pekerja migran.
"Penanganan mereka yang meninggal kemudian juga yang kembali dalam keadaan sakit, deportasi, justru kita mengalami pemotongan anggaran," sambung Benny.
BACA JUGA:BP2MI Benarakan 6 ABK Asal Indonesia Jadi Korban Kapal Tenggelam di Laut Jepang
Untuk itu, Benny akan segera berkomunikasi dan meminta bantuan pada Komisi IX terkait rencana pemotongan anggaran di 2025.
Benny membeberkan, BP2MI mengusulkan agar anggaran bisa mendekati Rp1 triliun, atau minimal tetap seperti anggaran tahun 2024, yakni sebesar Rp530 miliar.
"Semuanya untuk keperluan penanganan pmi yang membutuhkan biaya yang besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: