BP2MI Benarakan 6 ABK Asal Indonesia Jadi Korban Kapal Tenggelam di Laut Jepang
Konferensi pers BP2MI terkait peristiwa tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan di Perairan Shimonoseki Jepang yang berisi 6 ABK asal Indonesia, Kamis 21 Maret 2024-Dok. BP2MI-
JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membenarkan 6 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia menjadi korban tenggelam kapal Keoyoung Sun di Laut Jepang.
Sebagai tindak lanjut, BP2MI terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait informasi dan status para korban.
BACA JUGA:BP2MI Terima Pemulangan Tiga Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel
BACA JUGA:Selama 2023, BP2MI Berangkatkan 273.747 PMI Bekerja di Luar Negeri
"Melalui koordinasi bersama Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar negeri, kami berupaya menghubungi keluarga para korban di Indonesia untuk menginformasikan musibah tersebut dan juga terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan hak-hak para WNI terlindungi," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam konferensi pers di Kantor BP2MI, Jakarta Selatan, Kamis 21 Maret 2024.
Benny mengatakan, kapal Keoyoung Sun tenggelam di Laut Shimonoseki, Jepang, saat membawa 11 awak kapal. Dari kesebelas awak itu ada delapan warga negara Indonesia, dua warga Korea Selatan dan satu warga China.
Benny juga mengonfirmasi bahwa ada pekerja migran Indonesia (PMI) yang terkonfirmasi meninggal dunia.
Para korban itu adalah Ade Ageng Suparman, Muhammad Munir Agung Suhartono, Rosim, Suwatno, Yudi Yudiyana Abdullah dan Riko Maryanto.
BACA JUGA:BP2MI Dorong PMI Ilegal Segera Manfaatkan Program Pemulangan Gratis dari Pemerintah Korea Selatan
BACA JUGA:Kapal Pekerja Migran Tenggelam, Dua Pahlawan Devisa Indonesia Meninggal di Korsel
Sementara satu orang ABK bernama Asep Saepudin Juhri masih dalam pencarian hingga saat ini. Sementara ABK dengan nama Ryan Yudatama Lizar ditemukan selamat dan sedang dirawat di Fukuoka.
Adapun informasi tenggelamnya kapal pengangkut ikan ini berawal dari laporan yang diterima Kapal Pengamanan Laut Pemerintah Jepang.
"Japan Coast Guard menerima permintaan bantuan sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat. Japan Coast Guard pun berhasil menyelamatkan sembilan orang, dengan delapan di antaranya meninggal dunia di rumah sakit," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: