Jelang 118 Hari Terakhir Pemerintahannya, Jokowi Ungkap Daya Saing Indonesia Naik Signifikan

Jelang 118 Hari Terakhir Pemerintahannya, Jokowi Ungkap Daya Saing Indonesia Naik Signifikan

Jelang 118 Hari Terakhir Pemerintahannya, Jokowi Ungkap Daya Saing Indonesia Naik Signifikan-Setpres-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Jelang 118 hari terakhir pemerintahannya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa syukur atas kenaikan peringkat daya saing Indonesia secara siginifikan di tahun 2024. 

Seperti diketahui, masa jabatan Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober 2024 mendatang.

BACA JUGA:Jokowi Minta Restrukturisasi Covid-19 Diperpanjang, Airlangga Hartarto: Mengurangi Beban Perbankan

BACA JUGA:Jokowi Cemas Turbulensi Politik Bisa Ganggu Transisi ke Pemerintahan Prabowo

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Jokowi Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 24 Juni 2024 kemarin, Presiden menyampaikan bahwa saat ini peringkat daya saing Indonesia berada di peringkat 27.

“Yang patut kita syukuri karena dari sinilah kita tahu di mana kita berada, di posisi mana kita berada. Karena dalam kondisi yang seperti awal tadi yang saya sampaikan, tidak mudah memperbaiki ranking dalam kondisi dunia yang tidak menentu seperti sekarang ini,” ucapnya.

Presiden Jokowi menambahkan, kenaikan peringkat daya saing tersebut dinilai mulai dari sistem pemerintahan, dunia usaha, hingga ekonomi nasional. 

BACA JUGA:Jokowi Girang Daya Saing Indonesia Tahun 2024 Naik Signifikan Versi IMD

BACA JUGA:Aduan Terhadap Dirtipideksus Tak Kunjung Ditanggapi Propam, Alvin Lim Bersurat ke Jokowi

Di tengah situasi ekonomi global yang tidak pasti, Presiden menuturkan bahwa ekonomi nasional dapat terkendali dan pertumbuhan ekonomi juga meningkat.

“Karena ekonomi kita baik, kita bisa mengendalikan ekonomi, bisa meningkatkan growth. Pertumbuhan ekonomi itu menjadi kenaikan utama dari daya saing Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, dunia usaha dan bisnis di Indonesia yang makin kompetitif juga turut berkontribusi dalam peningkatan peringkat daya saing Indonesia. 

“Di sisi efisiensi bisnis, kita melihat ketersediaan tenaga kerja, jumlah dan skill yang memadai ini menyebabkan kita di level kedua, juga efektivitas manajemen perusahaan,” lanjut Presiden.

Untuk itu, Kepala Negara mengingatkan seluruh jajarannya untuk tetap mencermati kondisi global maupun nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: