Tawuran Marak Terjadi di Jakarta, Justin PSI: Harus Diberi Sanksi Tegas!

JAKARTA, DISWAY.ID -- Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Andrian Untayana buka suara soal maraknya aksi tawuran yang belakangan ini terjadi di Jakarta.

Justin mengatakan, bahwa pelaku tawuran harus diberikan sanksi tegas, sehingga aksi kriminal itu minim terjadi di Jakarta.

Menurut Justin, sejauh ini langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta sudah cukup baik.

BACA JUGA:Polisi Bekuk 6 Sindikat Curanmor di Kebayoran Baru, Beraksi di Kawasan Blok M Hingga Fatmawati

BACA JUGA:Lakukan Pembukaan Rekening Secara Ilegal, Pria di Ciputat Timur Diringkus PMJ

"Dengan memberikan sanksi pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelaku tawuran yang merupakan penerima KJP," ujarnya di Jakarta pada Rabu, 10 Juli 2024.

Namun, Anggota DPRD DKI Jakarta itu menilai, bahwa sanksi tersebut belum sepenuhnya efektif dalam memberikan efek jera.

"Pencabutan KJP saja tidak cukup. Kita perlu tindakan hukum yang lebih tegas untuk menekan angka tawuran," ujar Justin.

Justin mengusulkan, agar cakupan pencabutan bantuan sosial diperluas. Tidak hanya KJP, tetapi juga Kartu Jakarta Lansia (KJL), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), dan berbagai bantuan sosial lainnya dari Pemprov DKI Jakarta kepada penerima yang terdaftar satu kartu keluarga dengan pelaku tawuran.

"Sanksi tegas ini diharapkan membuat pelaku tawuran berpikir dua kali sebelum terlibat dalam aksi kekerasan di Jakarta, karena konsekuensinya tidak hanya kepada pelaku semata, tapi juga keluarganya," tegas Justin.

BACA JUGA:20 PKL di Kelapa Gading Ditertibkan Satpol PP, Gerobak Diangkut, Lokasi Kembali Dijaga

BACA JUGA:KAI Targetkan Ubah 60 KA Kelas Ekonomi Jadi New Generation Tahun 2024

Bahkan, kata Justin, jika perlu keluarga tersebut di blacklist dari seluruh bentuk pengajuan bantuan.

Lebih lanjut, Justin menekankan pentingnya peran serta keluarga dan orang tua dalam memantau perilaku anggota keluarga mereka, tidak hanya di rumah, tapi juga di luar rumah.

Sumber: