Dwikorita Karnawati Sebut Hujan Deras di Musim Kemarau Bukan Anomali Iklim, Begini Faktanya

Dwikorita Karnawati Sebut Hujan Deras di Musim Kemarau Bukan Anomali Iklim, Begini Faktanya

Dwikorita Karnawati.Hujan Deras.Musim Kemarau.Anomali---kemenparekraf

JAKARTA, DISWAY.ID - Banyak yang bingung soal permasalahan turunnya hujan di musim kemarau, apakah itu sebuah anomali iklim?

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa bukan sebuah anomali iklim saat adanya hujan deras di musim kemarau.

Pihak BMKG menilai kondisi seperti hujan deras turun saat seharusnya musim kemarau masih merupakan situasi atau kondisi yang aman di Indonesia.

Terlebih bagaimana letak geografis Indonesia yang di hapit antara dua benua, yakni Australia dan Asia serta dua samudra Pasifik dan Hindia.

BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Hari Ini di DKI Jakarta Selasa, 9 Juli 2024: BMKG Sebut Tanpa Hujan?

"Letak geografis ini menjadikan Indonesia memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau," ucap Dwikorita, dikutip dari laman BMKG.

"Angin monsun barat dari Benua Asia membuat Indonesia mengalami musim hujan. Sementara secara umum, musim kemarau di Indonesia berkaitan dengan aktifnya angin monsun timur dari Australia yang bersifat kering,” tambahnya.

Dwikorita Karnawati juga menyatakan bahwa meskipun saat ini sedang memasuki musim kemarau, bukan berarti tidak akan turun hujan sama sekali.

Jadi curah hujan tetap akan terjadi, meski mungkin dalam jumlah yang kurang dari 50 mm per dasarian dan minimal tiga dasarian berturut-turut.

BACA JUGA:Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Indonesia Terjadi Hingga 11 Juli 2024

Hal ini merupakan karakteristik dari musim kemarau di Indonesia, dimana intensitas hujan dapat bervariasi di setiap wilayah.

Selain itu, Dwikorita juga menjelaskan bahwa musim kemarau tidak terjadi secara serempak di seluruh Indonesia, melainkan dengan durasi yang berbeda-beda di setiap daerah.

Meskipun ada wilayah yang sedang mengalami musim kemarau, hal ini tidak selalu berarti kondisi iklim akan menjadi kering dan panas.

Faktor-faktor lain juga turut memengaruhi keragaman iklim di Indonesia, seperti fenomena El Nino/La Nina, Madden Julian Oscillation, serta perubahan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads