Mengenal Azoospermia Non-Obstruktif yang Dipengaruhi Epigenetik, Masalah Kesuburan Pria

Mengenal Azoospermia Non-Obstruktif yang Dipengaruhi Epigenetik, Masalah Kesuburan Pria

Faktor utama ketidaksuburan pria sudah pasti tingkat kesuburan atau kualitas dan kuantitas sperma yang dimilikinya. -Thomas Bhreher-Pixabay-

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 15 persen pasangan di dunia mengalami infertilitas atau tidak subur.

Infertilitas sendiri merupakan keadaan di mana pasangan tidak bisa memiliki anak setelah satu tahun, meski sudah melakukan hubungan seksual secara rutin dan tanpa menggunakan kontrasepsi.

Dalam hal ini, bukan hanya wanita yang mengalami infertilitas, tetapi juga pria.

BACA JUGA:Reza Indragiri: Sehebat Apa Perong Menghilang Selama 8 Tahun, Itu Sperma Siapa?

Salah satu kondisi seorang mengalami infertilitas adalah azoospermia non obstruktif atau sperma kosong karena tidak ada sperma dalam air mani.

Hal ini terjadi akibat bibit sperma tidak berkembang dan matang.

"Jadi sperma yang masih muda itu sel bulat kecil, lalu berjalan menjadi matang," terang dr. Paisal, M.Biomed ketika ditemui di IMERI FK UI Salemba, Jakarta, pada Kamis, 11 Juli 2024.

BACA JUGA:Jenazah Vina Baru Diautopsi Usai 9 Hari Meninggal, Ditemukan Bekas Sperma di Alat Kelamin

Adapun tahapan perkembangan sel sperma dimulai dari spermatogonia, spermatosid, spermatid, kemudian spermatozoa yang telah matang.

Berhentinya perkembangan sperma ini bisa terjadi di tiap tahapan tersebut.

Terdapat banyak penyebab azoospermia non obstruktif, mulai dari torsi testikuler, mikrodelesi kromosom Y, kariotipe kromatin abnormal, vena verikosa, hipogonadisme, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:Pertama di Dunia, 2 Bayi Perempuan Lahir Sehat Berkat Sperma Robotik yang Dikontrol 'Stik PS'

Namun demikian, masih ada beberapa kasus azoospermia non obstruktif yang belum diketahui penyebabnya atau idiopatik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: