Enaknya Jadi Andi Arief, Dulu Ditangkap Karena Nyabu Sekarang Duduk di Komisaris PLN
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief-Twitter/@Andiarief_-
JAKARTA, DISWAY.ID - Satu per satu tokoh yang menyokong dukungan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 kemarin mulai menuai buah manis di jajaran Komisaris BUMN
Terbaru, Politisi Partai Demokrat yang dikenal sangat dekat dengan Mantan Presiden kelima Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief, akhirnya mendapat jatah juga.
BACA JUGA:Sepak Terjang Andi Arief, Pernah Tersandung Narkoba Kini Jabat Komisaris PLN
BACA JUGA:Ganjarist Sebut Andi Arief Sedang 'On' Saat Tuding Presiden Jokowi Atur 2 Capres
Andi Arief diketahui merupakan jajaran tim pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, Andi Arief ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komisaris Independen PT PLN (Persero).
Terkejut ditunjuk menjadi Komisaris di Perusahaan Listrik Negara, Andi menyatakan bakal melapor kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya akan melapor kepada Ketua Umum AHY terlebih dahulu," kata Andi kepada wartawan Selasa, 23 Juli 2024 kemarin
Penunjukan Andi sebagai Komisaris PLN juga diamini partai berlambang bintang mercy itu. Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengonfirmasi penunjukan Andi Arief sebagai Komisaris PLN.
"Kami mengucapkan selamat kepada Bang Andi Arief atas amanah barunya sebagai komisaris PLN," ujar Herzaky ketika dihubungi oleh Antara dari Jakarta, Selasa lalu.
Sosok Andi Arief
Sosok Andi Arief yang kini berusia 53 tahun, dikenal dengan pernyataan kontroversial yang kerap dilontarkan di akun Twitter pribadinya. Bahkan, Andi sering mengkritik Jokowi sejak Pilpres 2014 lalu.
Bahkan, saat situasi jelang Pilpres 2019 yang memanas, pada tahun 2018 menjelang Andi menyebut Prabowo sebagai "jenderal kardus."
BACA JUGA:Andi Arief Sebut JIS jadi Bukti Pemimpin Wujudkan Janji: Kucingpun Tahu Stadion Ini Layak
Bukan tanpa alasan Andi Arief waktu itu melontarkan ujarannya itu kepada Prabowo. Andi berkilah jika Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai "jenderal kardus" karena kerap melakukan manuve5 di luar pengetahuan Demokrat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: