Keuntungan Melonjak, IPCC Targetkan Terima Impor 30 Ribu Mobil Listrik dari Tiongkok
Pemerintah sewa 1.000 unit mobil untuk tamu undangan di IKN-Istimewa-
BACA JUGA:Perdana Tampil di Asia Tenggara, Suzuki Tampilkan Konsep Mobil Listrik di Indonesia
Hal ini tambahnya, didorong adanya optimalisasi kinerja operasi, implementasi sistem keuangan (PRAYA) serta perubahan pola bisnis di bidang komersial sehingga mendorong optimalisasi pendapatan.
Berbagai strategi bisnis yang telah diterapkan juga membuahkan hasil manis seperti layanan PDC (Pre-Delivery Centre), Port Stock, serta VPC (Vehicle Processing Centre).
Lebih lanjut Sugeng menuturkan bahwa perolehan laba yang meningkat salah satu faktornya adalah pertumbuhan beban yang lebih rendah dari kenaikan pendapatan.
Hal ini menjadi bukti bahwa pengelolaan Perusahaan yang efisien di segala lini dengan peningkatan digitalisasi serta transformasi yang dilakukan pada akhirnya akan memberikan manfaat yang maksimal.
Sedangkan dari sisi EPS juga meningkat dari Rp43,40 di semester pertama tahun sebelumnya menjadi Rp44,37 di periode yang sama tahun ini.
BACA JUGA:Jokowi Resmikan Pabrik Baterai-Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara
BACA JUGA:BYD Mulai Hand Over Mobil Listrik ke Kostumer, 1.000 Unit Mengaspal di Tanah Air
Dari sisi rasio profitabilitas pun juga menunjukkan kinerja yang baik. Seiring dengan kenaikan Laba Tahun Berjalan tersebut, Net Profit Margin IPCC di semester pertama tahun ini melambung menjadi 22,4% serta diikuti oleh EBITDA Margin yang juga menanjak menjadi 44,3 persen.
Guna menghadapi tantangan serta mengharapkan kondisi bisnis otomotif yang optimis meningkat hingga puncaknya diperkirakan bulan Oktober 2024.
"IPCC fokus pada pengembangan strategi bisnis yang berkelanjutan serta terus berupaya untuk memperluas pengelolaan terminal kendaraan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang diharapkan tercipta konektivitas antar terminal yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistik dengan proses yang efisien dan terintegrasi," ujarnya.
Pada Semester II tahun 2024 diharapkan seluruh car maker dapat mengirimkan seluruh cargo yang dibuat di dalam negeri untuk diekspor melalui terminal IPCC, serta dapat meningkatkan volume impor kendaraan sehingga tercipta kinerja yang optimal dan IPCC dapat memberikan added value bagi Pemegang Saham melalui dividen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: